Iran Bantah Bakal Berunding dengan Trump Soal Nuklir, Menlu Araghchi: Penuh Kontradiksi

ERA.id - Iran menegaskan sampai saat ini tidak memiliki rencana untuk melakukan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. 

Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menekankan sampai saat ini tidak ada keinginan untuk berunding dengan AS. Ia menepis ucapan Presiden AS Donald Trump yang sesumbar akan melakukan pertemuan pekan depan.

"Sejauh ini belum ada pengaturan untuk putaran baru perundingan tidak langsung dengan AS. Pernyataan mereka penuh dengan kontradiksi," katanya kepada televisi pemerintah, Jumat (27/6/2025).

Dalam pernyataan itu, Araghchi juga menggambarkan serangan yang dimulai oleh Israel terhadap Iran. Menurutnya, langkah itu ide dari AS yang sengaja menyuruh Israel melakukan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

"Dalam negosiasi baru-baru ini, mereka mencoba untuk memikat kami agar menyerahkan hak-hak bangsa kami. Ketika beberapa peristiwa tertentu terjadi, mereka memaksakan perang dan melepaskan rezim kriminal Zionis (Israel) untuk melakukan serangan," tegasnya.

Lalu, kata Araghchi, AS mengkhianati diplomasi selama pembicaraan. Hal ini pun menjadi sebuah pengalaman yang akan membentuk keputusan Iran di masa depdan tentang negosiasi.

"Meskipun demikian, diplomasi terus berlanjut, dan saya berhubungan dengan beberapa menteri luar negeri," jelasnya.

Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan sipil Iran, yang menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai 5.332 orang, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Teheran lantas melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak balasan terhadap Israel, yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, menurut angka yang dirilis oleh Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut terhenti di bawah gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada 24 Juni.