Bawaslu Sebut Tabloid Indonesia Barokah Tak Langgar Kampanye
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil kajian Bawaslu terkait pemberitaan tabloid Indonesia Barokah. Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, isi berita tabloid itu tak ada yang bernada kampanye.
"Itu tidak memenuhi unsur. Tidak memenuhi unsur kampanye," kata Fritz di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019).
Meski tak memenuhi unsur pelanggaran pemilu, tidak menutup kemungkinan jika tabloid Indonesia Barokah dapat dijerat dengan unsur pidana. Hanya saja, hal tersebut bukanlah wewenang Bawaslu.
Terlebih, kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menganggap Tabloid Indonesia Barokah telah menyebarkan ujaran kebencian melalui pemberitaannya.
"Ya mungkin bisa memenuhi unsur pidana lainnya. Tapi itu nggak memenuhi unsur kampanye," ungkap Fritz.
Lebih lanjut, Fritz menilai identitas dalam susunan redaksi tabloid Indonesia Barokah tidaklah jelas. Alamat redaksi yang tercantum di tabloid Indonesia Barokah juga merupakan kantor fiktif. Karena setelah ditelusuri, tidak ada kantor Tabloid itu di Jalan Haji Kerenkemi, Rawa Bacang, Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi. Melainkan komplek perumahan warga.
"Indikasinya setelah lihat siapa yang menerbitkan, isinya juga, kan itu tidak tahu siapa yang menjadi pesertanya. Siapa yang jadi terlapornya. Kan sudah dilakukan verifikasi ke tempatnya kan juga salah. Tidak ada orangnya," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan telah melaporkan tabloid Indonesia Barokah kepada pihak kepolisian dan juga badan pengawas pemilu (Bawaslu).
Sebabnya, tabloid Indonesia Barokah memuat berita yang disebut sengaja menyerang calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. "Kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib. Karena tabloid-tabloid itu kan isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitnya," kata Dasco.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, kubu Jokowi-Ma'ruf tak tahu soal tabloid Indonesia Barokah yang diduga berisi ujaran kebencian dan hoaks. Dia pun menerangkan, pihaknya akan berkomitmen mengedepankan narasi positif daripada narasi negatif.
"Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa kami berkomitmen untuk mengedepankan narasi positif, bukan hoaks berdasarkan fakta dan bukan kebohongan," kata Ace.