Baru Dilantik Malah Bikin Blunder, Menkeu Purbaya Ngaku Belum Belajar 17+8 Tuntutan Rakyat

ERA.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum mempelajari soal '17+8 Tuntutan Rakyat'. Ia menyebut hanya ingin berfokus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

"Saya belum belajar ('17+8 Tuntutan Rakyat') itu, tapi sederhananya begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian merasa terganggu, hidupnya masih kurang ya," kata Purbaya, dikutip Antara, Selasa (9/9/2025).

Maka dari itu, Purbaya akan menyusun strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6–7 persen. Dia meyakini, ketika pertumbuhan ekonomi terakselerasi, tuntutan rakyat akan hilang secara otomatis.

"Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak, dibandingkan demo," tambahnya.

Menkeu Purbaya menyatakan komitmennya untuk menciptakan pertumbuhan secepat dan seoptimal mungkin.

"Kalau dibilang, bisa tidak besok 8 persen? Kalau saya bilang bisa, saya menipu. Tapi, kita bergerak ke arah sana," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik lima pejabat baru Kabinet Merah Putih dalam reshuffle yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Dalam pelantikan tersebut, Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Pelantikan dan pengangkatan pejabat itu didasari atas Keppres No 86P 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih 2024-2029.

Purbaya, dalam konferensi pers hari ini, berjanji tak akan merombak kebijakan fiskal yang telah dijalankan oleh mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

"Kami akan optimalkan sistem yang ada. Biasanya kalau kejelekan pemimpin baru, yang lama itu diobrak-abrik, buat baru lagi, soalnya mau bikin tonggak baru. Saya tidak akan seperti itu pendekatannya," katanya.

Menurutnya, dia lebih akan mengoptimalkan sistem yang sudah ada dan mempercepat mesin yang sudah berjalan. Dia pun yakin tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi menjadi menteri keuangan karena percaya diri sudah memiliki pengalaman yang memadai terkait fiskal.

"Saya ahli fiskal. Jadi, saya mengerti betul fiskal yang prudent seperti apa," tuturnya.