Jasad Santri Al Khoziny Sulit Dikenali, Foto Tersenyum hingga Gigi Jadi Metode Identifikasi
ERA.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengungkap salah satu metode untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah santri Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Tim memakai foto santri yang sedang tersenyum demi memudahkan proses identifikasi.
Ketua tim sektoral untuk operasi SAR dari DVI Polda Jatim Komisaris Polisi Navran mengatakan gigi menjadi salah satu data penting dalam proses identifikasi.
"Kalau ada foto anak korban sedang tersenyum, itu bisa membantu karena gigi terlihat jelas. Gigi adalah ciri yang bisa dibandingkan dalam proses identifikasi," kata Navran.
Bukan hanya foto tersenyum saja, DVI juga memanfaatkan sidik jari dan properti pribadi korban sebagai bahan pembanding dengan data antemortem dari pihak keluarga. Metode ini berhasil mengidentifikasi dua korban runtuhnya pondok pesantren di Sidoarjo itu lewat sidik jari dan gigi.
Sementara itu, untuk jenazah yang sulit diidentifikasi langsung diambil sampel DNA-nya untuk pemeriksaan lanjutan di laboratorium.
Berdasarkan data terkini, kata dia, DVI Polda Jatim sudah menerima 58 data antemortem dari keluarga korban dan tambahan 26 data lain yang sedang dalam proses pencocokan.
Novran yang mewakili Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim itu memastikan identifikasi dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya akurat dan dapat diterima keluarga korban.