Nasib Timnas Indonesia, Menang Dapat Rolex, Dievaluasi Istana Usai Tersingkir Piala Dunia
ERA.id - Istana akan mengevaluasi Tim Nasional Indonesia (Garuda) usai mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2026 karena dikalahkan 0-1 dari Irak pada laga yang berlangsung Minggu (12/10) dini hari.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta agar masyarakat Indonesia tidak patah semangat dan jangan pernah lelah mendukung Timnas Indonesia.
"Kita coba lagi, kita evaluasi, kita perbaiki lagi, jangan patah semangat, terus jangan pernah lelah untuk mencintai Timnas," kata Pras saat memberikan keterangan usai menghadiri rapat terbatas dipimpin Presiden Prabowo di kediaman Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10) malam.
Di sisi lain, Pras menilai penampilan Timnas sangat bagus, meski menelan kekalahan tipis 0-1 dari Irak dalam laga putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia menilai memang keberuntungan belum berpihak pada Tim Garuda.
"Tadi malam mainnya luar biasa, bagus sebenernya tapi memang mungkin nasib belum berpihak gitu," katanya.
Timnas Indonesia dipastikan gagal ke Piala Dunia 2026 setelah menelan kekalahan dari Irak dengan skor akhir 0-1 dalam laga putaran ke empat kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu dini hari waktu Indonesia bagian barat (WIB).
Indonesia memberikan perlawanan yang sengit, namun gol semata wayang Irak yang dicetak Zidane Iqbal mengubur mimpi skuad Garuda untuk melangkah ke Piala Dunia.
Kekalahan itu merupakan yang kedua setelah skuad asuhan pelatih Patrick Kluivert menelan kekalahan 2-3 pada laga sebelumnya melawan Arab Saudi.
Diberi Rolex
Jauh sebelum itu, Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan kado arloji bermerek Rolex untuk ofisial dan jajaran pemain timnas Indonesia yang hadir ke rumahnya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, untuk makan siang, pada hari Jumat (4/6).
Pras bilang pembelian jam tangan mewah itu menggunakan dana pribadi, bukan dari anggaran negara. Aksi ini pernah jadi pembahasan publik usai Indonesia mengalahkan China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Yang penting Indonesia menang. Pasti (pakai uang pribadi, red.), itu pasti. Enggak ada (pakai uang negara, red.)," kata Prasetyo menjawab sumber dana pengadaan jam tangan tersebut.
Prasetyo menyebut pemberian jam tangan tersebut sebagai bentuk dukungan moral atas perjuangan pemain timnas yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Itu adalah bentuk dukungan beliau. Anda disuruh main belum tentu bisa. Sudah begitu, kalau main jelek, mohon maaf nih ya, kita 'wuuu'... Itu 'kan bagian dari perjuangan bangsa kita," ujarnya.
Menurut dia, semangat nasionalisme harus tetap dijaga, termasuk dalam mendukung tim nasional. Ia mengingatkan bahwa kebanggaan atas prestasi Timnas Indonesia seharusnya melampaui sekat-sekat identitas.