Imbas Tayangan Trans7, Aliansi Santri Geruduk Transmart Jember, Ini Empat Tuntutannya
ERA.id - Ratusan santri dan alumni pondok pesantren yang mengatasnamakan Aliansi Santri Jember melakukan aksi demo di pusat perbelanjaan Transmart di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (16/10). Aksi demo ini buntut tayangan Trans7 yang memuat konten negatif soal pondok pesantren.
"Aksi itu sebagai bentuk perlawanan atas framing negatif terhadap pesantren. Kami sebagai santri sakit hati, karena dianggap terjadi perbudakan di pesantren," kata Komandan Santri Jember Ayub Junaidi, dikutip Antara, Jumat (17/10/2025).
Ayub menjelaskan dalam aksi demo itu pihaknya mengajukan empat tuntutan terhadap Trans7, yakni pihak stasiun televisi harus menayangkan permohonan maaf secara terbuka selama tujuh hari berturut-turut saat waktu prime time.
Kedua, menghentikan segala bentuk pembiaran dan segera melakukan langkah korektif terhadap sistem produksi serta pemberitaan. Ketiga, mendesak Dewan Pers untuk memberikan sanksi tegas dan keras terhadap Trans7. Keempat, meminta Trans7 untuk menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada seluruh santri, pengasuh, serta komunitas pesantren di Indonesia.
"Kami menilai bahwa martabat pesantren yang ikut mendirikan republik ini telah dilecehkan melalui tayangan program Xpose Uncensored itu," tegasnya.
Sementara Koordinator Manajer Transmart Jember Nur Wahid menyampaikan permohonan maaf hingga tiga kali di hadapan peserta aksi para santri yang memenuhi halaman Transmart Jember.
"Kami mohon maaf atas kekhilafan itu dan kami juga memastikan akan menyampaikan seluruh tuntutan santri Jember ke pusat," ujarnya.
Setelah melakukan orasi secara bergantian, ratusan aktivis Aliansi Santri Jember bergerak menuju Pendopo Wahyawibawagraha untuk menyampaikan aspirasinya.
Massa ditemui langsung Bupati Jember Muhammad Fawait dan Ketua PCNU Jember Abdullah Syamsul Arifin yang juga setuju bahwa pemberitaan di Trans7 menyudutkan kiai dan pesantren.