Terungkap! Modus Jual Beli Mobil Berujung Penyiksaan Libatkan Pecatan TNI AL, Apa Perannya?
ERA.id - TNI AL buka suara terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus penyekapan dan penganiayaan tiga pria modus jual beli mobil di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Kadispenal, Laksamana Pertama Tunggul menyebut kasus tersebut melibatkan pecatan TNI AL berinisial Praka MRA.
Tunggul menjelaskan Praka MRA sudah dipecat pada 12 Juli 2024 yang lalu. MRA kini tidak lagi aktif sebagai prajurit TNI AL.
"Setelah melaksanakan koordinasi dengan pihak kepolisian dan hasil penyelidikan, ternyata kasus ini melibatkan disertir prajurit yaitu, 'Praka MRA' yang sejak 12 Juli 2024 statusnya telah dipecat. Pemecatannya melalui Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) secara In Absentia dari dinas keprajuritan," kata Tunggul kepada wartawan, Senin (20/10/2025).
Tunggul belum mau merinci peran MRA dalam kasus ini. Dia hanya menyebut Pomal masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut. Untuk MRA sendiri juga belum menjalani hukuman disersinya.
"TNI AL memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas penanganan kasus ini dan akan sepenuhnya kooperatif dalam proses penyidikan," imbuhnya.
Sebelumnya, empat orang, di mana dua di antaranya adalah pasangan suami istri (pasutri), Nurul alias Ibenk, Ajit Abdul Majit, Indra alias Riky, dan Dessi Juwita menceritakan penyiksaan yang dialaminya ketika disekap di sebuah rumah oleh sembilan saat akan membeli mobil di kawasan Pondok Aren.
Nurul, Ajit, dan Indra menjadi korban penyiksaan. Sementara Dessi hanya diam di rumah tersebut sambil mendengar suara suaminya dan teman-temannya disiksa.
"Kayak bukan manusia. Saya kayak bukan manusia yang nggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang," ujar Nurul sambil menangis dalam video dokumentasi yang diterima, Jumat (17/10).
Para korban awalnya bertemu dengan salah satu pelaku untuk membicarakan jual beli mobil di sebuah angkringan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10). Usai memberi uang muka Rp45 juta, pelaku lainnya datang dan langsung menculik keempat korban tersebut.
Mereka semua dimasukkan ke dalam mobil lalu dibawa ke sebuah rumah di kawasan Pondok Aren. Sesampainya di lokasi, Nurul, Ajit, dan Indra dimasukkan ke sebuah kamar lalu disiksa.
Punggung ketiga pria ini dicambuk dengan hanger dan kabel. Badan mereka juga dipukul dan ditendang.
"Ada yang (dicambuk) pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju, hanger. Paki hanger yang kawat itu, dipukuli, dicambuk-cambuk semuanya badan yang belakang, pakai rokok gitu kan (disundut)," ucap Ajit.
Punggung ketiga korban ini luka parah usai disiksa para pelaku. Dessi kemudian berhasil kabur dari rumah tersebut saat penjaga tidur. Dia secara mengendap-endap keluar rumah ketika mengetahui pintu tak dikunci.
Setelah itu, istri Indra ini memanjat pagar. Dia kemudian meminta tolong pengendara yang melintas untuk pergi menjauh dari rumah tersebut.
Dessi lalu naik taksi ke rumah mertuanya. Keluarga menyarankan untuk melapor ke Polda Metro Jaya. Usai membuat laporan, polisi menuju ke TKP untuk menyelamatkan ketiga korban dan menangkap para pelaku.