Usai Tuai Kontroversi Soal Anjuran Produksi Barang KW, Menteri Maman: Saya Minta Maaf
ERA.id - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan permohonan maaf atas anjurannya tentang memproduksi barang tiruan atau KW. Ia mengaku anjuran itu kesalahan dalam penyampaian dialog.
"Saya mohon maaf dan sekali lagi, saya sebagai menteri harus fair untuk mengatakan bahwa itu (anjuran produksi barang tiruan) adalah kesalahan dalam penyampaian dan penggunaan analogi," ujar Maman, dikutip Antara, Rabu (23/10/2025).
Maman lantas menjelaskan maksud dari anjurannya yang viral itu bukan untuk meniru begitu saja. Ia ingin para produsen dalam negeri untuk mengamati produk-produk internasional, meniru, dan melakukan modifikasi sebagai langkah-langkah untuk mengembangkan industri dalam negeri.
Dalam hal ini, ia merujuk pada praktik yang terjadi di China dan Korea Selatan. Kedua negara tersebut, menurut Maman, mengamati, meniru, dan memodifikasi produk-produk asal Jepang dan negara-negara barat dalam rangka memulai industrialisasi di negara masing-masing.
"Kipas angin (dari luar negeri) ditiru, lalu sekarang Korea punya LG. Dia nirunya bukan plek-plekan tiru dalam arti negatif, dia istilahnya amati, tiru, modifikasi," jelasnya.
Oleh karena itu, Maman menegaskan bahwa esensi dari anjuran yang ia sampaikan adalah bagaimana usaha mikro kecil dan menengah Indonesia bisa membuat produk-produk yang menarik minat publik, baik secara packaging dan kualitas.
Transformasi atau modifikasi dari produk tiruan tersebutlah diyakini oleh Maman dapat melahirkan produk yang berkualitas dan mengembangkan industri di dalam negeri.
"Korea Selatan berhasil dalam membuat produk imitasi, lalu transformasi dengan riset dan pengembangan mereka. Sekarang banyak produk-produk berkualitas dari Korea Selatan, begitu pula dengan China," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Maman juga menegaskan dirinya memahami pentingnya hak kekayaan intelektual (HAKI) dilindungi oleh tiap orang. Aspek HAKI, tutur Maman, tidak dapat dikesampingkan.
"Saya mohon maaf kalau menjadi tafsir publik, seakan-akan saya mendukung supaya kita produksi barang KW. Itu 100 persen tidak," tandasnya.
Sebelumnya, viral pernyataan Menteri Maman usai menghadiri acara "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran" di Jakarta, Kamis (16/10). Maman menganjurkan kepada UMKM untuk membuat produk yang mirip dengan produk merek-merek terkenal.
Anjuran tersebut ia sampaikan sebagai solusi agar UMKM bisa bertahan dari persaingan dengan produk-produk asal China. Sebab, menurut Maman, produsen asal China juga melakukan produksi barang tiruan dari merek ternama, salah satunya menggunakan merek Doir yang merupakan plesetan dari Dior.