Anak Politisi Gerindra Sulsel Punya 41 Dapur MBG, Simbol Keserakahan?
ERA.id - Yasika Aulia Ramdhani, putri politisi Gerindra Sulawesi Selatan sekaligus Wakil Ketua DPRD Sulsel, Yasir Machmud, blak-blakan mempunyai 41 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sepak terjangnya itu diduga sebagai tindakan monopoli. Tak ayal, anak politisi tersebut disindir dan dihujat, salah satunya oleh mantan sekretaris BUMN periode 2005-2010.
"Woowwww. Inikah praktek awal Serakahnomic? Setahu saya Bpk Presiden @prabowo yg juga pimpinan Partai Bapak pengelola 41 dapur tersebut (Wakil Ketua DPRD Sulsel) sedang memberantas Serakahnomic," tulis dalam postingan akun pribadinya X @msaid_didu (Muhammad Said Didu) dikutip, Rabu silam.
Kicauan mantan Sekretaris BUMN 2005 Said Didu di media sosial X (eks twitter) itu langsung memicu reaksi Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra.
"Kita tertibkan," tulis Dasco singkat melalui akunya medsos X @bang_dasco merespons postingan itu.
Tercatat, Yasika memiliki 16 dapur MBG di Kota Makassar, tiga dapur MBG di Kota Parepare, dua dapur MBG di Kabupaten Gowa, dan 10 dapur MBG di Kabupaten Bone. Dan masih ada tiga dapur MBG tambahan sementara dibangun pada tiga kecamatan di Kabupaten Bone.
Kritikan turut disampaikan Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Aminuddin Syam. Ia menyoroti adanya potensi monopoli penguasaan pengelolaan dapur MBG oleh pihak tertentu apalagi orang yang memiliki jabatan.
"Saya melihat kalau itu yang dipakai maka tidak akan menimbulkan monopoli yang besar. Oke, mungkin satu atau dua dapur (MBG dikelola yayasan) tidak masalah. Tetapi, kalau sampai 41 dapur itu sudah terlalu mencolok," tuturnya saat dikonfirmasi wartawan.
Dari informasi yang diperoleh, untuk pembangunan satu unit SPPG MBG menghabiskan anggaran antara Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar termasuk perlengkapan dapur serta peralatan pendukungnya. Jika dikalikan 41 dapur SPPG itu maka anggaran dikeluarkan bisa mencapai Rp60 miliar lebih.
Pengakuan Yasika itu menjadi bola panas setelah Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut satu yayasan mitra MBG maksimal mengelola 10 dapur atau SPPG di provinsi yang sama.
"BGN telah menetapkan satu yayasan hanya boleh mengelola 10 dapur untuk provinsi yang sama. Jadi, kalau dia pindah provinsi hanya lima, itu sudah pasti, kecuali yayasan-yayasan yang berafiliasi dengan institusi, itu kita sudah batasi," katanya di Jakarta, Senin (17/11).