Aceh, Sumut, Sumbar Dihantam Bencana, Gubernur Diminta Optimalkan Dana Darurat
ERA.id - Kementerian Dalam Negeri meminta Gubernur Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mengoptimalkan penggunaan dana tak terduga (DTT) serta menggeser anggaran untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di tiga provinsi itu.
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir mengatakan bahwa jelang akhir tahun, kemampuan anggaran daerah menjadi tantangan karena anggaran biaya tidak terduga mulai menipis.
Dia memberi solusi agar pemerintah daerah menggeser anggaran dari pos lain menuju DTT. "Mudah-mudahan teman-teman di daerah dengan koordinasi ini dan seluruh kementerian bisa all out dalam menyiapkan sarana dan anggaran yang cukup,” ujar Tomsi dalam konferensi pers selepas rapat terbatas di Kantor BNPB Jakarta, Kamis kemarin.
Dia mengakui bahwa pemerintah pusat telah memprediksi potensi cuaca ekstrem sejak dua pekan terakhir, memerintahkan daerah melakukan langkah kesiapsiagaan bersama.
Bahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga sudah mengeluarkan arahan tertulis dan menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah sebagai bagian dari antisipasi dini bencana hidrometeorologi sejak tanggal 18 November.
Menurut Tomsi, kebijakan tersebut dilakukan mempercepat respons bencana karena ketiga provinsi itu memiliki karakteristik dan tingkat dampak yang berbeda.
“Ya, jadi kami juga sudah menurunkan tim di bawah pimpinan Dirjen Kemendagri untuk mendampingi daerah menghadapi kondisi tanggap darurat ini,” cetusnya.
Tomsi menegaskan bahwa upaya percepatan penanganan bencana harus dilakukan dengan dukungan penuh dari seluruh pemerintah daerah, baik dalam penyediaan anggaran maupun sarana pendukung di lapangan.
Data korban jiwa, luka-luka, pengungsian dan kerusakan infrastruktur di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih dinamis dan dalam proses pendataan tim petugas gabungan yang disebar di masing-masing wilayah.
Namun berdasarkan laporan sementara Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis sore, diketahui banjir bandang, dan tanah longsor meluas di 13 kabupaten/kota di provinsi itu.
Adapun 13 wilayah yang dilanda bencana alam terdiri dari sembilan kabupaten dan empat kota yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Demikian pula di Sumatera Barat, dengan wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor meliputi Agam, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, dan Padang.
Sementara di Aceh dilaporkan sebanyak 10 dari 23 kabupaten/kota menetapkan status darurat bencana banjir yang membuat 1.497 jiwa mengungsi dan dua warga dilaporkan meninggal dunia.