Zulfa Jadi Pj Ketum PBNU, Menag Nasaruddin: Saya Bersyukur
ERA.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar bersyukur Rapat Pleno Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memilih Zulfa Mustofa sebagai Pejabat (Pj) Ketua Umum PBNU menggantikan posisi Yahya Cholil Staquf. Dia berharap itu menjadi solusi dalam mengatasi perpecahan yang terjadi.
“Saya datang ke sini (pleno) sebagai Wakil Rais Syuriyah PBNU dan saya bersyukur karena mudah-mudahan keputusan ini bisa menjadi solusi yang terbaik,” ujar Nasaruddin Umar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa kemarin.
Gus Yahya dilengserkan berdasarkan hasil Rapat Harian Syuriyah beberapa waktu lalu. Kini Zulfa akan memimpin PBNU di sisa periode kepengurusan sebelumnya atau hingga muktamar yang akan berlangsung pada 2026.
Melihat itu, Nasaruddin menyebut NU selalu memiliki caranya sendiri dalam menyelesaikan persoalan dan Kementerian Agama diklaimnya tidak ikut terlibat dalam gontok-gontokan internal.
Kini dia berharap beban-beban kebangsaan dan keumatan bisa lebih ringan dengan terjadinya keutuhan ormas-ormas Islam.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menganggap Rapat Pleno Syuriyah PBNU tidak sah serta melanggar AD/ART organisasi.
“Secara aturan tidak bisa disebut pleno. Karena pertama, yang mengundang hanya Syuriyah dan itu tidak bisa. Karena pleno itu harus diundang oleh Syuriyah dan Tanfidizyah. Yang kedua tidak melibatkan saya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya mengatakan pleno Syuriyah PBNU hanya manuver politik, apalagi dirinya tengah melakukan transformasi organisasi. Dirinya memandang ada pihak-pihak yang tidak suka perihal transformasi tersebut.
Ia menegaskan secara De Facto dan De Jure, dirinya tetap menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Apabila ingin melengserkannya maka harus melalui mekanisme AD/ART organisasi yakni muktamar.