Empati ke Korban Bencana, Pemuda Katolik Minta Warga Rayakan Natal 2025 secara Sederhana
ERA.id - Pengurus Pusat Pemuda Katolik meminta masyarakat untuk merayakan Natal 2025 dan tahun baru 2026 dengan sederhana. Perayaan dilakukan secara sederhana sebagai bentuk empati dan solidaritas atas duka yang dirasakan masyarakat terdampak bencana, khususnya di Sumatra.
"Kesederhanaan ini adalah wujud kepekaan sosial. Kegembiraan tidak boleh memutus empati dan solidaritas harus tetap menjadi ruh perayaan," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma dikutip Jumat (26/12/2025).
Gusma menjelaskan Natal tidak boleh berhenti pada cahaya lilin dan perayaan simbolik. Makna Natal yang paling dalam justru ketika dirayakan dengan keberpihakan kepada mereka yang terluka. Menurutnya, situasi bencana, tekanan ekonomi, dan berbagai tantangan sosial harus dijawab dengan empati dan tindakan nyata.
"Natal tidak boleh berhenti pada cahaya lilin dan perayaan simbolik. Di tengah bencana dan luka sosial, Natal adalah panggilan iman untuk menghadirkan solidaritas dan keberpihakan nyata kepada sesama," ujar Gusma.
Pemuda Katolik juga mengapresiasi respon kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam penanganan dan pemulihan korban banjir di Sumatra. Gusma menilai kehadiran negara dan kuatnya gotong royong masyarakat menjadi penopang utama harapan para korban.
Dia kemudian mengapresiasi Polri dan seluruh elemen masyarakat lintas iman seperti Banser, KOKAM, serta berbagai organisasi keagamaan lainnya yang telah terlibat aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal.
"Pengamanan Natal adalah simbol gotong royong dan toleransi. Ini menunjukkan bahwa persaudaraan lintas iman masih menjadi kekuatan utama bangsa," ungkap Gusma.
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru, Pemuda Katolik turut mendoakan seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan bepergian.