Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?
Usut punya usut, penggunaan warna merah memiliki arti sendiri bagi budaya Tionghoa. Seperti dikutip kompas.com, peneliti dan budayawan Tionghoa David Kwa menjelaskan, warna merah memiliki makna kebahagiaan.
Menurut dia, warna merah merupakan unsur dari 'Yang' atau simbol kebahagiaan karena memberi kesan warna panas, warna matahari dan api yang merupakan salah satu sumber dan energi dari kehidupan.
Makna dari penggunaan serba merah ini adalah harapan agar segala bentuk kesedihan, ketakutan, dan kegelapan sirna pada tahun baru dan berganti dengan kebahagiaan.
Menurut penelusuran dari berbagai media, orang Tionghoa sudah menggunakan warna cemerlang selama lebih dari 2000 tahun. Saat ini, di zaman Tiongkok modern, warna merah lah yang mendominasi.
Tiongkok memiliki tradisi yang menganggap lima elemen penting yang tak luput dari kehidupan. Elemen tersebut adalah air, api, kayu, logam, dan tanah. Sementara jika diabstraksikan dalam warna, secara berurutan menjadi hitam, merah, biru-hijau, dan kuning.
Warna dalam budaya Tiongkok mengacu pada berbagai warna yang dianggap menguntungkan atau tidak menguntungkan. Orang Tionghoa memahami warna secara alami. Seperti warna merah yang melambangkan arti yang memiliki makna keberuntungan dan sukacita. Mereka sepakat untuk menghargai warna merah.
Selain merah, warna kuning atau emas juga seperti warna wajib dalam semarak Imlek. Warna itu dianggap sebagai warna paling indah. Menurut pepatah kuno Tiongkok warna kuning menghasilkan 'Yin' dan 'Yang'. Makna dari warna kuning adalah pusat dari segala kehidupan.
Selain itu, warna kuning dalam tradisi Tiongkok juga merujuk pada budaya yang kaya. Misalnya kekaisaran China menggunakan warna kuning untuk kaisar. Karena pada warna kuning selain melambangkan keindahan juga menandakan netralitas dan keberuntungan.