Laris Manis Aksesoris Imlek
Hal tersebut diungkapkan Ratna (30), salah satu pedagang aksesoris Imlek di dekat Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi Timur --yang merupakan klenteng tertua di Kota Bekasi-- mengatakan, menjelang perayaan tahun baru Imlek, dagangannya laris manis.
"Sudah dua Minggu ini ramai. Cuma mendekat hari perayaan Imlek semakin ramai pembelinya," ucap Ratna (30) kepada era.id saat ditemui, Senin (4/1).
Para pembeli kebanyakan memburu aksesoris maupun perlengkapan ibadah untuk merayakan Imlek seperti gantungan, angpao, lampion, lilin, dupa dan lain-lain. Tak hanya itu, Ratna juga menjual makanan khas Imlek, yakni kue keranjang atau biasa disebut dodol cina.
Sejak dua minggu terakhir, omzet dagangannya mencapai Rp5 hingga 7 juta per hari. Namun, menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada Selasa (5/2) meningkat hingga Rp10 juta lebih. Hal tersebut diakui mengalami peningkatan dibanding tahun 2018 lalu.
"Sekitar 50 persen ada peningkatan dari tahun lalu. Kalau omzet dua Minggu lalu sekitar Rp5 sampai Rp7 juta, cuma sejak tiga hari terakhir sampai Rp10 juta lebih," katanya.
Harga aksesoris yang dijual terbilang murah, mulai dari harga Rp2 ribu hingga Rp80 ribu.
Seorang warga Bekasi Barat, Shicil mengaku setiap menjelang perayaan Imlek selalu membeli aksesoris. Selain lebih lengkap juga harga terbilang murah.
"Iya sekarang kan banyak juga yang jual di online, cuma takut aja gak sesuai harapan. Setiap tahun saya beli disini, lengkap dan murah," kata Shicil.