Pemilu di Mata Majelis Tinggi Khonghucu Indonesia
"Siap menang, siap kalah, siap mendukung yang pemenang," kata Ketua Umum Matakin, Budi Santoso Tanuwibowo di Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Menurut dia, seorang demokrat dewasa adalah mereka yang mampu menerima apapun hasil Pemilu. Buat Matakin, mereka memaknai tujuan utama pemilu sebagai corong menyalurkan informasi. Jadi, tak ada urusan soal siapa menang dan siapa kalah.
Selain itu, hakikat demokrasi, menurut Budi bukan untuk mendapat kebebasan bersuara saja tetapi juga bertanggung jawab atas hasil apapun yang nanti akan keluar.
"Harapannya, nanti siapa pun yang menang nanti harus berbuat baik dan kita dukung sepenuhnya. Apapun mungkin bukan jagoan kita, tapi kita harus mendukungnya."
Kendati demikian, dia mengimbau siapapun yang memenangi pemilu untuk bijaksana dalam mengayomi setiap lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
"Jangan sampai tujuan kita memilih pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik lima tahun ke depan malah 'berantem' satu sama lain," ucapnya.
Kendati demikian, Matakin juga menyoroti tingginya potensi golput dalam pemilu mendatang dan menyatakan menerima andai ada seorang umat Khonghucu yang memilih golput karena merupakan keputusan individu dan bagian dari berdemokrasi.
"Kecuali bingung sendiri, ya itu hak demokrasi saya tidak bisa memaksa."