Tahanan Palestina Kembali Meninggal di Penjara Israel
Eshtayyeh, yang berasal dari Desa Tell di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan, menjalani hukuman seumur hidup di dalam penjara Israel setelah ia dinyatakan bersalah atas tuntutan pidana pada 2009, kata Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi (9/2/2019). Tak ada perincian mengenai penyebab kematiannya.
Pada Rabu (6/2), satu orang Palestina dari Jalur Gaza meninggal, setelah 28 tahun menjalani hukuman di penjara Israel --empat tahun di antaranya ia habiskan di dalam tahanan terkucil, tampaknya akibat pengabaian medis, kata Komisi Tahanan.
Faris Baroud (51) dari Kamp Pengungsi Shati, katanya, meninggal tak lama setelah ia dipindahkan dari Penjara Rimon di Israel Selatan ke satu rumah sakit Israel karena kesehatannya merosot.
Baroud, yang ditangkap pada 23 Maret 1991 dan dijatuhi hukum penjara seumur hidup ditambah 35 tahun karena membunuh seorang pemukim Yahudi, telah mengeluh ia sakit perut dan asma dan telah menjalani operasi tahun lalu untuk mengangkat sebagian ginjalnya.
Ia mestinya telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan dengan Israel pada 2013, tapi Israel telah mengkhianati kesepakatan tersebut. Komisi Tahahan menganggap Pengelola Penjara Israel bertanggung-jawab atas kematian Baroud karena ia mengalami pengabaian medis.
Sebanyak 60 tahanan, kata Komisi Tahanan, telah meninggal saat berada di dalam penjara akibat pengabaian medis sejak pendudukan Israel 1967.