Pengamat: Ada Politik Kepentingan dari Seleksi Cawagub Jakarta
Hal tersebut dia katakan usai tim panelis mengumumkan dua nama kandidat cawagub pengganti Sandiaga Uno, yakni Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan Ketua Umum DPW PKS DKI Ahmad Syaikhu.
"Politik pasti tidak lepas dari kepentingan. Kalaupun memang panitianya katakanlah dari pakar dan lain sebagainya, semua kan tetep berbasis kepentingan, nilai objektifnya ada dan nilai subjektifnya lebih tinggi," tutur Ujang saat dihubungi, Selasa (12/2/2019).
Ujang memang tidak mengetahui bagaimana proses seleksi yang dikelola oleh PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kala Pilkada 2017 lalu. Namun, antara politik-politik dan kepentingan tak dapat dipisahkan dari dulu begitu adanya.
"Politik itu kan tidak murni hasil yang objektif. Subjektif itu ada dan pasti dijuga besar," ujar dia.
Kata Ujang, kalau memang Abdurahman Suhaimi tersisihkan dari pencalonan kandidat orang nomor dua DKI. Mungkin karena dianggap tidak mampu menguasai permasalahan Jakarta dan itu sangat memprihatinkan.
"Bagaimanapun juga, Suhaimi adalah ketua fraksi dan lainnya. Dua kandidat lagi (berasal dari) luar Jakarta," ungkap Ujang.
"Ketika Suhaimi tergeser itu bagian daripada bisa jadi skenario Suhaimi yang tadinya dipandang kuat. Akhirnya dua kandidat ini menjegal sehingga tidak bisa lolos. Politik itu bisa begitu. Siapapun yang dianggap kuat, melawan lainnya dua--yang membuat tidak bisa lolos," tambahnya.
Biar kamu tahu, sudah ada dua nama kandidat cawagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Tak lama setelah direkomendasikan ke Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta dan anggota DPRD akan segera melakukan pemilihan wagub lewat Paripurna nanti.
Diketahui, Agung Yulianto adalah lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Mantan Auditor BPKP dan Direktur PT Herba Penawar Alwahida Indonesia (HPAI) yang merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang fokus pada produk-produk herbal.
Sedangkan, sosok Ahmad Syaikhu memiliki reputasi di bidang pemerintahan, yaitu pernah menjadi Anggota Legislatif DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS 2008-2013 dan menjabat Wakil Wali kota Bekasi 2013-2018.