Indonesia-Norwegia Sepakati Pendanaan Konservasi Hutan Bersama

Jakarta, era.id -  Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Norwegia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam pelestarian hutan dan penanganan perubahan iklim. Hal ini diwujudkan kedua negara dengan meluncurkan fase baru dari perjanjian iklim bilateral dan kemitraan hutan yang dimulai sejak 2010.

Kedua negara ini telah menyetujui aturan pembayaran berbasis hasil, dari Norwegia ke Indonesia untuk pengurangan emisi. Dengan itu, Indonesia akan menjadi negara hutan hujan terbesar yang menerima pembayaran untuk pengurangan deforestasi di tingkat nasional.

Dalam kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengaku senang dengan kerjasama antar kedua negara ini. Terlebih dalam upaya deforestasi dan degradasi hutan serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Saya senang bahwa Indonesia dan Norwegia telah menyetujui aturan untuk pembayaran berbasis hasil. Dengan perkembangan ini, kami siap untuk melangkah ke fase ketiga dari kemitraan. Di mana pengurangan emisi di lapangan dihargai oleh Norway,” ujar Menteri Siti Nurbaya, di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Hal senada juga disampaikan, Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Ola Elvestuen. Dirinya menyampaikan komitmen Norwegia untuk bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam hal konservasi hutan. Di mana ia beserta rombongan, telah melihat kemajuan dari reformasi regulasi hutan di Indonesia.

“Mungkin terlalu dini untuk melihat tren yang jelas. Tetapi jika deforestasi terus menurun, kami siap meningkatkan pembayaran tahunan kami untuk menghargai hasil Indonesia dan mendukung upayanya,” kata Menteri Ola.

Menteri Ola beserta rombongan sempat mengunjungi hutan yang ada di Papua Barat, sejak 12 Februari lalu. Selama satu seminggu dirinya mengunjungi sejumlah kawasan konservasi hutan yang ada di Papua.

Biar kalian paham, sejak tahun 2010 Norwegia berjanji untuk mendukung Indonesia dalam melakukan konservasi hutan. Dengan harapan, Indonesia mampun mengurangi upata deforestasi hingga 13 persennya. 

Ini menjadi kemitraan Norwegia dan Indonesia dalam memenuhi tujuan dari Paris Climate Agreement dengan mengurangi emisi hingga 41 persen pada tahun 2030.

Indonesia memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia. Total emisi dari deforestasi dan perusakan lahan gambut, telah menempatkan Indonesia di antara penghasil emisi terbesar di dunia. 

Hutan sangat penting untuk memenuhi Perjanjian Iklim Paris dan banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Diperlukan tindakan substansial untuk mengurangi emisi dari deforestasi jika dunia ingin mempertahankan kenaikan suhu global di bawah 1,5–2 derajat.

 

Tag: kementerian lhk kebakaran hutan