Tamu Undangan Debat Kedua Capres Kebanyakan
"Ada sejumlah pihak yang menyampaikan faktor pendukung yang terlalu banyak dan bersorak-sorai. Beberapa orang di antaranya kurang tertib, sehingga mengganggu konsentrasi pasangan calon," ucap Komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi era.id, Selasa (19/2/2018).
Viryan bilang, saat ini KPU mengadakan rapat evaluasi internal soal beberapa masukan dan kritikan dari pihak luar. Kemungkinan, dalam waktu dekat akan dipaparkan hasil evaluasinya.
Dalam evaluasi internal ini, akan dibahas juga soal kesepakatan jumlah pendukung yang hadiri di ruangan debat. KPU punya dua pilihan, apakah akan dikurangi atau malah tidak ada pendukung sama sekali dalam ruangan itu.
"KPU ingin hadirkan debat yang paslonnya benar-benar konsentrasi total keluarkan pandangannya, visi-misi dan programnya tanpa terganggu," ucap Viryan.
"Ini kan kesempatan langkah calon, yang setiap detik bermakna, sehingga hal-hal (kritikan) seperti itu tak akan terulang. Ini jadi catatan penting dari debat kedua, terkait dengan para pendukung yang hadir," lanjutnya.
Untuk kamu ketahui, kritikan soal jumlah pendukung datang dari calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiga Uno yang menyoroti ramainya pendukung yang membuat debat tidak kondusif.
Menurut Sandi, hal ini dapat menggangu masyarakat yang menonton debat dari layar televisi di rumah.
“Saya melihat sendiri di sana (Cibinong) begitu banyak pendukung paslon 01 dan 02 di sana yang justru menganggu kita yang menonton di luar,” kata Sandi.
Sandi menilai, pendukung maupun tim pasangan calon yang hadir di venue perlu dibatasi jumlahnya. Menurut dia, di debat ketiga nanti bisa dibuat sederhana.
“Banyak sekali interupsi dari moderator yang menyetop teriakan pendukung itu. Jadi saya minta secara tegas bahwa Pak Dirman dan tim yang nanti berbicara di KPU, mohon dibatasi kunjungan dari para pendukung paslon. 50 saja cukup untuk membantu memberikan materi, maupun dukungan dari keluarga,” jelasnya.