KPU Jabar Minta Bantuan Pemda soal Gudang Logistik
Menurut Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Ali Mubarok, pencarian gudang logistik yang layak itu berhubungan dengan penyimpanan kotak dan bilik suara pemilu yang terbuat dari kardus. Material kardus tersebut kata Rifqi, sangat rentan rusak terutama dari gangguan cuaca.
"Setiap pemerintah kan punya SOR, punya GOR. Mungkin Dinas Pemuda dan Olahraga punya SOR punya GOR. Bisa saja kemudian, pada saat pelaksanaan pemilu ini bisa digunakan kalau memungkinkan. Tidak mengganggu aktivitas yang sudah dilakukan. Atau misalkan gudang penyimpanan logistik oleh pemerintah, misalkan Bulog. Itu juga kan memungkinkan untuk bisa kita gunakan," kata Rifqi di Kantor KPU Jawa Barat, Jalan Garut, Bandung, Rabu (20/2/2019).
Rifqi mengatakan, sejumlah gudang logistik pemilu di Jabar, mengalami kebocoran di bagian atapnya. Ini makin bahaya karena kondisi cuaca tidak menentu dan seringkali terjadi hujan deras.
Selain atap yang bocor, Rifqi menuturkan, ada pula posisi gudang penyimpanan logistik pemilu yang berada di bawah posisi saluran air. Sehingga saat terjadi luapan air, tidak menutup kemungkinan air masuk kedalamnya.
"Oke lah aman tidak bocor, tapi kan air bisa masuk dari luar karena posisi gudangnya rawan terhadap air. Nah itu yang kemudian hari ini teman-teman kabupaten kota kesulitan untuk bisa mencari tempat yang aman dan kapasitasnya layak," ujar Rifqi.
Salah satu daerah yang kesulitan mencari gudang penyimpanan logistik pemilu yang layak adalah Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian, untuk di kota besar di Jawa Barat juga terkendala dengan anggaran untuk menyewa gudang penyimpanan logistik yang layak.
Solusi yang ditawarkan KPU Jawa Barat, agar kemananan dan keutuhan logistik pemilu terjaga dengan baik, yaitu mengakali penyimpanan seluruh barang dengan alat pengamanan seadanya.
Seperti menggelar bantalan atau alas yang tebal di lantai gudang dan menutupi dengan plastik agar tidak lembab, terutama untuk kotak dan bilik suara.