Bertemu Hasto, Ridwan Kamil Bicarakan Strategi Pemenangan
"Malam ini kita diskusikan apa-apa yang akan lebih disinergikan untuk memaksimalkan tujuan bersama," ungkap Ridwan kepada wartawan di Kota Bandung, Jumat (22/2/2019).
Mantan Walikota Bandung itu bilang, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan pemimpin yang tepat. Sebab pasangan ini saling melengkapi satu sama lain.
"Kombinasi seorang sosok yang pekerja keras bersama sosok yg bisa mengayomi, menjaga nilai-nilai keumatan ini adalah kombinasi yang menurut saya paling pas," ungkap Hasto.
"Yang satu ngegas, yang satu ngerem. Ini pas. Ini sudah jodohnya. Kami doakan nanti di hari pencobolosan bisa sangat maksimal," imbuh dia.
Keyakinan Ridwan Kamil ini sebenarnya berdasar, karena, berdasarkan hasil survei posisi paslon 01 Jokowi-Ma'ruf sudah mengimbangi bahkan melebihi rivalnya yaitu paslon 02 Prabowo-Sandiaga.
Hal ini, berarti menunjukan adanya peralihan dukungan dari pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 kini malah mendukung Jokowi yang dulu kalah sebanyak 20 persen di Jawa Barat.
"Ini mengindikasikan berarti ada 4 jutaan warga yang dulu tidak memilih (Jokowi) sudah balik kanan. Meyakini kepada 01. Tentu keyakinannya harus kita buktikan secara faktual nanti di hari pencoblosan," tegasnya.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut peralihan suara ini sebenarnya tak lepas dari kerja sama koalisi pendukung paslon 01 yang tergabung di Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Tak hanya itu, pergerakan tokoh juga membuat peralihan dukungan semakin masif terjadi di wilayah Jawa Barat. "Kalau kita lihat di Jawa barat ada Pak Ridwan Kamil, Pak Agum Gumelar, Pak Solikhin, kemudian pak Deddy Mizwar, Pak TB Hasanuddin, Pak Dedi Mulyadi, seluruh tokoh sudah bergabung menyatukan diri dalam kepemimpinan pak Jokowi dan Ma'ruf Amin," jelasnya.
Selain itu, Hasto juga tak menampik, jika Ma'ruf Amin Effect juga berpengaruh di Jawa Barat. Apalagi di wilayah ini, suara Jokowi di tahun 2014 terkikis karena isu SARA.
"Sosok Ma'ruf Amin sebagai ketua MUI, itu betul betul menjadi pegangan masyarakat Jawa Barat sebagai sosok pengayom," tutupnya.