KPU Ubah Teknis Pelaksanaan di Debat Ketiga
Ketua KPU Arief Budiman menyebut dalam debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat tersebut, jumlah 600 undangan dirasa padat dan terlalu ramai. Maka, Arief akan mengurangi total undangan menjadi 450 orang.
"Total kursi kapasitas yang tersedia itu hanya sekitar 450. Jadi, akan lebih longgar. Diharapkan, itu lebih tenang nanti suasananya," kata Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Rinciannya, KPU hanya akan mengundang 75 orang pendukung masing-masing kandidat untuk menonton debat pilpres ketiga secara langsung. Selain itu, KPU juga mengundang 300 orang dari kalangan umum untuk menonton debat
"Kami berdiskusi lagi dengan peserta rapat semuanya tadi ada Bawaslu, ada pasangan calon, kesimpulan sementara kita akan kita kurangi separuh dari yang kemarin itu sekitar 75 orang tiap paslon," tambah Arief.
Selain itu, pada debat putaran ketiga mendatang, KPU tak akan lagi memutar tayangan video singkat untuk ditanggapi kepada masing-masing kandidiat debat. Di mana sesi video ini sempat ditampilkan pada debat kedua.
"Kemungkinan kita akan ubah terkait dengan metode penyampaian pertanyaan melalui gambar film. Pertanyaan akan disampaikan oral, bukan dengan film atau gambar," tutur Arief.
Penghilangan video ini, kata Arief, mulanya diusulkan oleh kedua tim pasangan calon, baik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Sebab durasi video yang terlalu singkat membuat kedua paslon susah memahami dan gagal untuk menyampaikan jawaban atas pertanyaan dari video tersebut.
"TKN 01 maupun BPN 02 mengusulkan terkait dengan film itu kan kemarin agak susah dipahami maknanya, memang kemarin durasi pemutaran film kan hanya 30 detik," kata Arief.
Lebih lanjut, KPU sempat mengusulkan adanya sesi pertanyaan yang disampaikan langsung oleh audiens yang hadir dalam ruangan pada debat ketiga. Kedua tim paslon sih menanggapi secara positif atas usulan itu. Tapi, kedua tim menganggap terlalu mepet untuk ditayangkan di debat ketiga.
"Mereka merespon positif, tapi menurut mereka persiapannya terlalu mepet. Nanti malah kita nggak mendapatkan penanya yang terkualifikasi. Jadi, mereka mengusulkan kalau toh metode itu mau diterapkan, itu bisa diterapkan di debat berikutnya, bukan di debat ketiga," jelas dia.
Untuk kamu tahu, debat ketiga yang akan diselenggarakan di Hotel Sultan ini menggagas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Debat yang dimoderatori Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas ini diselenggarakan oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV.