Andi Arief Nyabu, Ujian Perdana Agus Yudhoyono
Agus Yudhoyono bukanlah sekadar Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) di Partai Demokrat. Tugas dia naik level setelah sang Ketum Susilo Bambang Yudhoyono fokus mengurusi kesembuhan Ibu Ani yang dirawat di Singapura akibat kanker darah. Agus mendapat mandat memimpin kampanye nasional menggantikan SBY.
Kasus Andi Arief bukan tidak mungkin menjadi kerikil tajam bagi Partai Demokrat di pemilu legislatif dan pilpres. Apalagi konsentrasi partai besutan SBY lagi pecah karena ketua umumnya tidak dapat ikut serta dalam kampanye nasional.
Sebagai seseorang yang memegang kendali tertinggi saat ini, Agus harus mampu mengendalikan situasi, agar kasus yang menyeret Andi Arief tidak berdampak pada elektabilitas partai.
Pidato politik Agus beberapa waktu lalu, menjadi panggungnya untuk mengenalkan diri sebagai ikon baru Partai Demokrat. Tidak hanya itu, pidato yang disiarkan langsung televisi swasta ini sebagia strategi Agus menarik dukungan suara. Namun, sayang langkah Agus harus terciderai oleh kecerobohan Andi.
Kadiv Kominikasi Publik Partai Demokrat, Imelda mengaku, kabar penangkapan Andi Arief ini bagai petir di tengah hari bolong yang mengejutkan partainya. Dia mengatakan, saat ini partai masih melakukan pendalaman.
Jelang pemilu serentak nasional yang hanya tinggal 52 dua hari, tentu Demokrat tidak ingin salah langkah. Menyadari betul kasus ini dapat berdampak pada masa depan partainya, Imelda mengaku, pihaknya akan menggelar rapat untuk mengambil keputusan sanksi apa yang akan diberika.
"Kami akan memberikan keterangan pers yang utuh, terkait masalah ini dan sikap Partai Demokrat. Nanti saya akan informasikan kepada rekan-rekan media semua," tuturnya.
Infografis dipersembahkan oleh Ilham/era.id
Usai rapat, Kadiv Advokat dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan, pihaknya akan mendalami langkah-langkah berikutnya terkait kasus Andi Arief.
"Bahwa sekjen masih didapil kembali besok ke Jakarta, sehingga akan koordinasi lebih lengkap dan akan kami sampaikan berikutnya," kata Ferdinand di DPP Partai Demokrat, di Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).
"Langkah-langkah selanjutnya terkait kode etik segala macam kita akan sampaikan berikutnya. mohon maaf ini sangat sensitif bagi kami," jelasnya.
Namun, Ferdinand menegaskan, partainya menyesalkan apa yang terjadi dengan kadernya Andi Arief. Dia juga memastikan, Partai Demorkat dalam hal ini tetap dalam posisinya, tidak akan memberi toleransi dan kompromi kepada siapapun yang menyalahgunakan narkoba.
"Besok kami akan sampaikan lebih lengkap," tuturnya.
Andi Arief ditangkap karena penggunaan narkoba. (Foto: Istimewa)