Kasus Andi Arief, Demokrat Lebih Kena Getah Dibanding Prabowo-Sandi

Jakarta, era.id - Penangkapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief karena kasus narkoba menjadi perbincangan. Banyak yang berspekulasi, meski ini cuma kasus individu, ada kemungkinan berdampak ke elektabilitas partainya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Ardian Sopa menduga kasus ini akan berpengaruh ke Partai Demokrat. Andi jelas bukan anak bawang karena punya kedudukan cukup mentereng di partai. Sialnya lagi, kejadian ini terjadi saat pemilu sudah di depan mata.

"Apapun yang terjadi, ini akan berpengaruh, baik itu terhadap dukungan capresnya, maupun dalam partai di mana dia berada. Tetapi, damage-nya (dampak buruk) lebih banyak terkena ke partainya," ucap Ardian di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur (5/3/2019).

Jika kita ingat, Andi Arief memang jarang ikut mengampanyekan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meski Demokrat merupakan salah satu partai pengusungnya.

Apalagi, Andi pernah mengeluarkan pernyataan geger soal pemberian julukan "Jenderal Kardus" kepada Prabowo, dan menduga ada pemberian mahar politik yang diberikan Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS saat pencalonannya sebagai cawapres.

"Kemudian dia juga lebih sering mengataskamakan partai, karena masyarakat juga lebih banyak melihat sisi historisnya, kira-kira dia dari mana kemudian dia berapa lama (di partai) dan seterusnya," kata dia.

Sudah baca 3 Kontroversi Andi Arief lewat Twitternya?

Infografis dipersembahkan Ilham/era.id

Jadi, Demokrat perlu energi baru untuk bisa lahir kembali sebagai upaya memperbaiki "brand" partai seperti masa jayanya pada Pemilu 2009. Saat itu, SBY memasuki periode kedua menjadi presiden, dengan elektabilitas partai mencapai 30 persen.

Sampai pada akhirnya, pamor Demokrat jatuh pada Pemilu 2014 engan elektabilitas partai menjadi sekitar 10 persen. Hal ini akibat sejumlah kadernya terjerat kasus korupsi.

"Sekarang di survei mungkin sekitar 6 persen. Nanti kita lihat, apakah dia akan naik atau tidak, tergantung dari damage control-nya Partai Demokrat lakukan," tutur Ardian.

Tag: politisi dan narkoba pemilu 2019