Jakarta, era.id - Bagi mereka yang rajin ke acara musik
underground di akhir 90-an, nama band KODUSA (Kosong Dua Satu atau 021) santer terdengar di kalangan pecinta musik numetal di Tanah Air. Namun perjalanannya tidak berjalan mulus karena seringkali berganti personel. Sampai akhirnya mereka kemudian hadir dengan karya terbarunya yang berjudul
The Moment.
Seperti yang mereka tuturkan kepada era.id, kemunculan band yang terdiri dari Ives (vokal/growl), Lulu (gitar), Lila (vokal/rap), Zack (bass), dan Rala (drum) adalah bentuk perwujudan dari impian mereka yang tertunda selama 14 tahun.
"Sebenarnya enggak di-planning mau muncul di tahun 2019. Ini hanya sekedar melanjutkan mimpi, cita-cita atau project yang tertunda sekitar 14 tahun yang lalu yang disebabkan karena sesuatu hal yang berkaitan dengan internal masing-masing personil bandnya. Hanya saja tahun ini mungkin moment yang pas yang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa untuk bisa rilis lagu," tutur gitaris Lulu mewakili KODUSA.
The Moment adalah lagu ditulis oleh sang gitaris Lulu, namun komposisi musik digarap secara bersama-sama. Dalam penulisan lagu, Lulu banyak mendapat referensi tidak hanya dari musisi yang bergenre metal saja, tapi dari banyak musisi seperti Bjork, Tori Amos, Alanis Morissette, Incubus, Maynard, A Perfect Circle, John Lennon, bahkan hingga musisi religi Tanah Air Bimbo. Sedangkan secara musikalitas, influens band KODUSA banyak mendapat pengaruh dari band metal dan hardcore, post punk seperti Mudvayne, Slipknot, Coal Chamber, Deftones, Rage Against The Machine, Metallica, Sepultura, Nirvana dan lain-lain.
Tak sampai di situ, video musik dari The Moment juga bakal bisa dinikmati di channel YouTube mereka dalam waktu dekat. Lihat video teaser-nya di bawah:
Supaya kamu tahu. KODUSA dibentuk pada 19 Juli 1998 oleh almarhum Ivan ‘Bhatocx’ Wijaya. Saat itu, band ini sering mengalami perubahan formasi di mana salah satu formasi yang paling dikenal terdiri dari Ivan (gitar), TJ (vokal), Dicky (vokal), Zack (bass), dan Beni (drum).
Dengan formasi ini, pada periode 98-99, KODUSA banyak menjajal panggung musik underground. Namun memasuki awal tahun 2000, mereka mengalami reformasi total dan tinggal menyisakan pemain bass, Zack.
Pada 2001 KODUSA menyatakan bangkit dengan formasi baru, yakni; Ives (vokal), Lila (vokal), Zack (bass), Lulu (gitar), Amy (DJ), dan Al (drum). Namun sayangnya formasi ini hanya bertahan selama dua tahun lantaran Amy mengundurkan diri akibat sulitnya membagi waktu antara band dengan pekerjaannya.
Memasuki 2004, Al (drummer)--yang kemudian menjadi suami dari Lulu--dinonaktifkan dari KODUSA karena harus melanjutkan perjuangannya bersama band Purgatory. Dengan formasi yang minimalis ini KODUSA dibantu drummer TABOO, Oky sebagai additional player.
Setelah mengalami tidur panjang, kini KODUSA kembali dalam format minimalis; Ives dan Lila (vokal), Zack (bass), Lulu (gitar), dan Rala (drum). Dengan tetap mengandalkan kekuatan lirik yang bertemakan rohani Islam, white metalcore ala KODUSA kini kembali menerjang.
Berdasarkan penuturan Lulu, sampai saat ini Kodusa sudah memiliki bekal kurang lebih 13 lagu. Hanya saja beberapa lagu tersebut belum semuanya sempurna. Perlu sedikit dibenahi di beberapa part atau ditambah beberapa syair dan lirik sebagai pelengkapnya. Sehingga nantinya bisa disatukan dalam bentuk album.
"Semua cita-cita sebuah band pasti ingin memiliki karya lagu yg di rekam dalam rilisan fisik berupa CD album. Namun kami tidak terlalu berambisi, santai saja. Biar waktu yang menjawab. Bila ada kesempatannya ada momennya, maka kami akan mensyukurinya," pungkas Lulu.
Tag:
album musik