Ma'ruf Diminta Copot 'Baju' Ulama saat Hadapi Sandiaga

Jakarta, era.id - Mendekati debat pilpres putaran ketiga 17 Maret 2019 yang menampilkan kedua kandidat cawapres, pengamat politik dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) Hendri B Satrio meminta Ma'ruf Amin melepas 'pakaiannya' sebagai ulama saat menghadapi Sandiaga Uno.

"Yang mau kita saksikan adalah Kiai Ma'ruf masih mengguankan 'jaket' ulama, dia masih jadi Ketua MUI. Kalau sepengatahuan saya itu ulama enggak boleh didebat, ulama ini levelnya di atas kita, ini guru kita," ujar Hendri dalam sebuah diskusi di Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).

Kata dia, akan lebih baik jika Ma'ruf memosisikan dirinya sebagai cawapres saja tanpa embel-embel sebagai ulama. Soalnya, kondisi itu tak akan berimbang saat dirinya berhadapan dengan cawapres nomor urut 02.

"Apapun yang dilakukan Bang Sandi itu akan salah. Kalau Sandi mendesak, 'wah, Sandiaga Uno mendesak ulama'. Kalau Sandi menyampaikan pertanyaan yang berat 'Sandiaga Uno berniat untuk mempermalukan ulama'," jelasnya.

Menanggapi pernyataan Hendri, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade yang turut hadir dalam diskusi tersebut malah tak sependapat. Menurut dia, sosok Ma'ruf bukan hanya seorang ulama tapi seorang politikus sejak tahun 1971.

Apalagi, tercatat Ma'ruf Amin sempat menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Selanjutnya, di tahun 1973 hingga 1977 sempat menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Lalu 1973-1977 manjadi anggota DPR RI dari PPP, 1977-1982 beliau menjadi anggota DPRD DKI dari PPP. Tahun 1997-1999 anggota MPR RI PKB. Lalu 1999-2004 beliau adalah Anggota DPR RI dari PKB. Terakhir beliau menjadi anggota Watimpres 2007-2014," kata Andre.

Sehingga, berdasarkan pengalaman politik itu, Andre menyebut Ma'ruf merupakan politisi senior yang terpilih mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Sehingga yang terjadi, bukanlah Sandiaga melawan ulama tapi malah perdebatan antara politisi senior dan politisi muda.

"Jadi menurut saya besok itu bukan siapa yang berani mendebat ulama. Tapi politisi senior Ma'ruf Amin melawan politisi muda Sandiaga Uno," jelasnya.

Sedangkan Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Masinton Pasaribu menegaskan, Ma'ruf Amin akan tampil sebagai cawapres bukan seorang ulama. Politikus PDI Perjuangan ini juga bilang, debat nanti Ma'ruf akan menyampaikan substansi dan materi yang sesuai dengan debat.

"Kalau melihat dari apakah nanti berani mendebat ulama, tentu kapasitasnya sebagai cawapres tentu Pak Kiai Ma'ruf Amin menyampaikan substansi dan materi yang disampaikan berdasarkan fakta dan data, bukan yang katanya-katanya tadi," tutupnya.

Tag: ketua mui maruf amin sandiaga uno tajir serunya debat capres