Pendamping Djarot Masih Misteri
This browser does not support the video element.
"Nanti tanya saja DPP," tutur Djarot sambil berjalan cepat keluar dari Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018) malam sekitar 21.45 WIB.
Djarot mendatangi kantor DPP PPP setelah mendapat sinyal dukungan di Pilkada Sumut 2018. Dukungan dari partai berlambang Kakbah itu tentunya memuluskan langkah Djarot untuk memenuhi syarat pencalonannya sebagai gubernur. Saat ini Djarot sudah mengantongi 16 kursi dari PDIP. Djarot hanya perlu menambah 4 kursi yang dimiliki PPP.
Menurut Djarot, pertemuan dengan PPP hari ini hanya diisi dengan pembahasan soal strategi pemenangan partai, tanpa ada singgungan terkait nama bakal calon wakil gubernur untuknya.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku menyerahkan segala keputusan terkait pendampingnya pada pengurus DPP PDIP dan PPP. Terkait nama Wakil Ketua Umum DPP PPP, Fadly Nurzal yang disebut-sebut sebagai calon kuat pendampingnya, Djarot ataupun PPP tetap memilih merahasiakannya.
Sehari sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memasangkan Djarot dengan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane atau biasa dipanggil Sihar Sitorus di Pilkada Sumut nanti. Namun sinyal politik yang dikabarkan Sekjen DPP PPP, Asrul Sani sepertinya bernada lain. Menurutnya pembahasan terkait pendamping Djarot akan dibicarakan lebih jauh oleh dewan pimpinan masing-masing partai.
"Memutuskan bahwa putusan pasangan Djarot dan Sihar Sitorus itu malam ini kita endapkan dulu. Kita bicarakan lebih dalam. Tentunya pembicaraan itu ada pada level DPP PDIP dan PPP," singkat Sani, di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.