Jakarta, era.id - Sekitar sembilan tahun lalu, nama Cassandra Band telah menjadi perbincangan di industri musik Tanah Air. Namanya mulai dikenal semenjak lagu
Tetap Menjadi Milikmu dan
Cinta Terbaik melejit di pendengar musik Indonesia.
Namun, kesibukkan membuat mereka menghentikan beberapa kegiatannya dan vakum selama satu tahun. Perjalanan karier mereka sempat tersendat. Setelah sempat hampir satu tahun vakum, Anna (vokalis), Coki (bass), dan Inos (gitar) kini kembali dengan single terbarunya yang berjudul Biar Aku Saja dengan label baru Trinity optima Production.
Seraya mengulang kesuksesannya, Cassandra Band coba membawakan lagu anthem tentang kisah cinta yang terinspirasi dari hubungan mereka. Musik pop balad dengan lirik tema cinta tentu memikat hati siapa saja. Hal ini kemudian dijadikan formula lanjutan setelah bagi band tersebut. Bersama 'rumah barunya', Cassandra siap meluncurkan single terbarunya dan mengeksplor lagu-lagu cinta yang lebih personal.
Salah satu hal yang membedakan lagu terbaru ini dibandingkan dengan lagu-lagu terdahulu adalah cerita dibalik lirik tersebut. Bila sebelumnya lebih banyak mengangkat tema cinta yang umum, namun kali ini Biar Aku Saja terasa lebih personal mengingat liriknya berdasarkan pengalaman yang dialami sang bassis.
"Lagu ini saya tulis saat saya sedang berada di rumah sakit, patah hati setelah saya batal menikah," ungkap Coki kepada era.id beberapa waktu lalu.
Salah satu momen yang sangat mengena baginya adalah ketika ia mencoba menghibur dirinya di kala patah hati dengan membaca novel karya Pidi Baiq berjudul Dilan 1990.
“Di situ ada kata-kata 'jangan rindu, ini berat, kamu tak kan kuat, biar aku saja' di situ saya langsung merasa kata-kata pas dengan perasaan saya saat itu. Ya sudah, akhirnya saya coba buatlah lirik dan lagunya," tambahnya.
Meski seperti itu, Coki dan rekannya di Cassandra khawatir apabila mereka memiliki maslah dengan pemegang hak cipta dari novel tersebut. Beruntungnya mereka ditemani oleh label untuk mengunjungi sang penulis Pidi Baiq di Bandung pada akhir tahun 2018 lalu. Mereka pun mendapat kesempatan untuk menggunakan kutipan fenomenal tersebut.
"Untungnya Pidi Baiq memberikan izinnya. Karena mungkin kami sama-sama pekerja seni jadi kami tahulah sangat penting untuk meminta izin penggunaan hak cipta walaupun itu hanya berupa kata-kata. Walaupun lagu ini tidak sepenuhnya terinspirasi dari cerita Dilan, tapi kata-katanya mampu membuat saya terinspirasi untuk membuat lagu ini. Karena itulah saya merasa sangat senang mendapatkan izin dari beliau," ujar Coki sumringah.
Untuk mendapatkan sentuhan visual, sutradara Aco Tenriyagelli, telah mempersiapkan sebuah musik video untuk lagu tersebut. Konsep video klip kali ini menceritakan tentang dua orang pasangan yang mencoba berdamai dengan masa lalu mereka dengan cara membakar barang-barang kenangan mereka.
"Waktu pertama kali dengar lagu ini, pastinya bagus lah, makanya saya setuju untuk membuat musik video ini. Tapi kalau tanggapan personal saya adalah 'bakar' hahaha, bakar aja kenangan-kenangan lama biar cepat bisa move on-nya," ungkap Aco sang sutradara yang turut nimbrung bersama para personil Cassandra.