Tiga Minggu Jelang Pilpres, Jokowi: Jangan Rapat-rapat Lagi
"Saya sampaikan agar mengajak masyarakat untuk datang ke TPS berbondong-bondong. Jangan sampai ada yang golput," kata Jokowi kepada wartawan di kantor DPD PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Tak hanya mengajak kader partai untuk bergerak dan mencegah terjadinya golput. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga minta agar para kader bekerja maksimal untuk memenangkan dirinya dan Ma'ruf Amin.
"Ini tinggal kerja di bawah saja, kerja di lapangan, sudah enggak ada rapat-rapat lagi." imbuhnya.
Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta agar semua isu yang berkembang di Jakarta bisa dijawab dengan baik. Penekanan ini, sengaja dilakukan Jokowi karena isu yang berkembang di Jakarta biasanya akan diikuti di wilayah lain.
Calon petahana ini juga mengomentari soal merosotnya angka elektabilitas paslon 01 berdasarkan survei dari Litbang Kompas. Meski selisihnya dengan paslon 02 Prabowo-Sandi tak terlalu besar, Jokowi mengatakan hal itu akan menjadi bahan koreksi buat tim pemenangannya.
"Saya kira semua survei kita lihat sebagai bahan koreksi. Sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi," ungkapnya.
Ditambahkan Jokowi, hasil survei yang rendah bukan menjadi alasannya terpuruk. "Hasil yang baik justru bisa melemahkan kita, justru menjadikan kita tidak waspada. Tetapi hasil survei yang tidak baik atau kecil malah mendorong memicu seluruh relawan, kader untuk bekerja lebih militan lagi," tegasnya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama, Jokowi meminta tim pemenangannya tidak terlena dengan hasil survei. Sebelumnya, pasangan Ma'ruf di Pilpres 2019 ini juga meminta timnya untuk tidak jumawa menanggapi hasil survei. Hal ini ia sampaikan setelah melakukan konsolidasi tertutup di Hotel Borobudur, Minggu (17/3).
"Jangan sampai itu membuat kita lengah. Tetap harus digunakan untuk evaluasi, koreksi, sehingga hasilnya menjadi lebih baik. Angka-angka yang saya sampaikan," kata Jokowi saat itu.
Menurut data survei yang dilakukan Litbang Kompas terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2019. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpaut 11,8 persen.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga Maret 2019 berada di angka 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Padahal saat Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen.