Sindir Netizen Julid, Hellcrust Rilis Rimba Khalayak

Jakarta, era.id - Media sosial seperti memiliki dua kutub. Di tangan orang yang benar, akan membawa dampak positif. Sebaliknya, di tangan orang yang memiliki sifat provokatif, maka penggunaannya akan sangat meresahkan, baik kepada dirinya sendiri maupun kepada masyarakat luas pada umumnya.

Hal inilah yang dilihat oleh Hellcrust, unit death metal asal Jakarta yang mencoba memberi sindiran kepada mereka yang menggunakan media sosial dengan salah arah. Mereka merilis singel terbarunya berjudul Rimba Khalayak yang ditujukan untuk 'menampar' para netizen non budiman. 

Sang pembuat lirik sekaligus vokalis dari band tersebut, Japs memberikan contoh sederhana dari sikap nertizen yang sudah menumbuhkan benih provokasi melalui jari-jarinya. 

"Sebagai contoh, netizen yang tinggal di pedalaman desa terpencil di ujung Indonesia, memiliki akses dan leluasa meluapkan makian terhadap pesinetron di ibu kota, cuma karena si netizen enggak suka peran antagonis di sinetron tersebut. Atau mungkin hanya karena postingan foto keluarganya saat liburan ke Eropa. Semudah itu memancing aura negatif seseorang keluar, lalu dilemparkan ke muka orang lain tanpa memikirkan perasaan," ungkap Japs saat dihubungi era.id beberapa waktu lalu.

Ia berharap netizen lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menpergunakannya ke lebih yang bermanfaat. Seperti yang ia lakukan bersama personil lainnya seperti Bije (gitar), Adyan Gorust (drum), dan Alan (bass).

"Kami enggak mengklaim anti teknologi atau dunia maya, karena hal itu juga yang membuat musik kami bisa lebih dikenali, produk seseorang lebih mudah bisa dijual dan bahkan bisa menggalang dana untuk korban bencana di dusun terpencil yang sama sekali belum pernah kita dengar nama tempatnya," tambah Japs.

Singel ini juga sekaligus menjadi suntikan energi baru di tubuh Hellcrust setelah setahun lamanya tidak menggarap karya. Mereka tetap menjaga benang merah dari rilisan sebelumnya. Japs juga memberi kode bahwa singel ini akan menjadi pemanasan untuk album terbaru mereka.

"Benang merah secara musikal masih tetap dijaga. Bije masih cukup berperan banyak dalam pembuatan riff, seperti di album Dosa dan Kalamaut. Hanya saja di album nanti, campur tangan Ario murni udah gak ada berbeda dengan dua album terdahulu," papar Japs.

"Ini bagian dari proses menuju album baru. Materi sedang dikumpulkan dan juga adaptasi untuk gitaris baru pengganti Baken. kami berencana setidaknya rilis pertengahan tahun 2019 ini."

Tag: album musik