Motley Crue Tak Khawatir Gerakan #MeToo
Cerita tentang Sixx yang berhubungan seks dengan perempuan yang sesungguhnya sedang menjalin asmara dengan drummer Tommy Lee, di mana Lee justru akan memperkenalkan si perempuan kepada orang tuanya adalah salah satu perilaku cabul yang sangat mengusik para penonton.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pekan lalu, bassis band rock asal Los Angeles ini, Nikki Sixx membahas perilaku band dalam konteks Gerakan #MeToo dengan mengatakan, ia dan teman-teman bandnya "tidak perlu khawatir tentang apapun."
Saat ditanya majalah Kerrang!, seperti dinukil dari NME, Senin (4/1/2019), sang bassis ditanya apakah Motley Crue takut dengan Gerakan #MeToo. Sang bassis pun menjawab:
"Ini masalahnya: jika ada yang menyalahgunakan kekuasaan, itu satu hal," katanya. “Tapi itu adalah masa ketika semua orang menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari hari ini. Itu dulu dan ini sekarang. ”
Supaya kamu tahu. Gerakan #MeToo pertama kali diperkenalkan oleh aktivis sosial, Tarana Burke pada 2006 melalui media sosial, Myspace. Ini merupakan kampanye pemberdayaan perempuan lewat empati. Tagar ini diperuntukkan para perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual di lingkungannya sekaligus mengajak para korban untuk angkat bicara dan berani melawannya.
Gerakan ini menjadi sorotan dunia pada 15 Oktober 2017 ketika aktris Hollywood, Alyssa Milano mendorong para perempuan untuk menyebarkan tagar #MeToo di Twitter sebagai bentuk solidaritas untuk korban kekerasan seksual. Postingan ini disampaikannya setelah mendengar pengakuan salah satu sahabatnya, Rose McGowan, yang mengalami pelecehan seksual oleh tokoh perfilman Hollywood, Harvey Weinstein.
Banyaknya pengakuan kasus pelecehan seksual di Gerakan #MeToo membuat sejumlah perempuan membuat aksi Time's Up, gerakan perempuan untuk mendorong kesetaraan dan keselamatan para pekerja di industri hiburan dibahas melalui undang-undang resmi.