Tak Boleh Lagi Ada Kasus Rasial di Sepak Bola
Sebelumnya, pemain sayap Chelsea dan tim nasional Inggris Callum Hudson-Odoi (18) menjadi sasaran pelecehan rasial saat bertanding ke markas Dynamo Kiev dan Montenegro bulan lalu.
"Saat itu juga pertandingan dihentikan, atau tidak dimainkan. Saya kira 90 persen orang normal di stadion ingin menghajar penonton bodoh tersebut, " kata Ceferin dilansir Antara, Rabu (3/4/2019).
"Ini sudah tahun 2019, bukan 100 tahun lalu," katanya.
Selain itu, penyerang Manchester City dan juga timnas Inggris Rahim Sterling juga mengalami hal yang sama dari pendukung Chelsea di pertandingan Liga Primer di Stamford Bridge, Desember lalu.
Sterling sudah menyampaikan keluhan akibat perlakuan tidak terpuji itu meminta pihak berwenang mengambil tindakan dan membasmi aksi pelecehan rasial.
Maurizio Sarri (Chelsea), Jurgen Klopp (Liverpool) dan Mauricio Pochettino (Tottenham) adalah di antara elite tim yang sudah menyampaikan kesiapan untuk menarik pemain dari lapangan untuk merespon teriakan pelecehan oleh penonton.
"Kami akan berbicara kepada wasit kembali dan meminta mereka agar yakin, tidak takut bertindak, " kata Ceferin.
"Ini masalah serius. Tidak hanya di negara Balkan, tapi juga di seluruh Eropa timur. Di sana tidak banyak imigran karena semua ingin ke Eropa barat karena alasan ekonomi, pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik, " tambah dia.
Ceferin menegaskan, UEFA sebenarnya sudah menerapkan sanksi yang cukup keras, seperti melarang penonton yang sudah masuk daftar masuk stadion, pertandingan tanpa penonton dan juga hukuman denda.
"Jika sudah kronis, kami bisa mencoret klub atau tim nasional dari sebuah kompetisi. Semua memungkinkan, tapi itu langkah terakhir, " katanya.
Sebuah kajian yang dirilis pada November lalu mengungkapkan, separuh dari penonton sepak bola di Inggris menyaksikan pelecehan rasial saat mereka berada di stadion.