Saat Ma'ruf Amin Menyanyi Bersama Ibu-Ibu Majelis Taklim

Jakarta, era.id - Ribuan ibu-ibu Majelis Taklim dari berbagai wilayah di Jakarta memenuhi Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Berbaju putih lengkap dengan kerudung berwarna hijau, mereka duduk memenuhi lokasi acara 'Majelis Taklim Bershalawat untuk Indonesia Damai dan Satu'. 

Mereka datang untuk bertemu dengan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Sejak sekitar pukul 12.00 WIB mereka sudah hadir walau Ma'ruf baru diagendakan hadir sekitar pukul 14.00 WIB. Untung saja, di dalam gedung Istora itu tidak panas mengingat gedung itu dilengkapi dengan pendingin udara.

Sebelum Ma'ruf menyampaikan orasi politiknya, ibu-ibu majelis taklim ini dihibur dengan nyanyian yang dibawakan oleh Hadad Alwi dan Gita KDI. Suasana cukup meriah. 

Orasi-orasi politik pun dibawakan oleh sejumlah tokoh yang hadir seperti Direktur Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ida Fauziyah; politikus Partai Golkar Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hingga akhirnya, tiba saatnya Ma'ruf menyambut para pendukungnya itu.

Di awal orasi politiknya, Ma'ruf menyebut dirinya pernah menjadi guru majelis taklim di pengajian. Dia mengaku, mengisi pengajian dari satu majelis taklim ke majelis taklim lainnya. Sehingga, mantan Rais Aam PBNU itu bilang yang jadi cawapres adalah ustadz majelis taklim. 

Enggak cuma itu, dia berharap ke depan, bakal ada ustadz dari majelis taklim yang mengikuti jejaknya sebagai cawapres atau bahkan capres.

"Mudah-mudahan besok ada lagi dari majelis taklim yang bukan hanya cawapres, tapi menjadi presiden," kata Ma'ruf pada pendukungnya itu, Senin (8/4/2019).

Ma'ruf kembali menyebut alasannya mau menjadi cawapres bagi Joko Widodo. Menurutnya, penghormatan kepada ulama telah dilakukan Jokowi dengan mengangkat dia sebagai wakilnya. Dia kemudian membandingkan, zaman dulu ulama memang hanya dijadikan alat pencari dukungan.

Dia bahkan bilang, dulunya, para politisi menggandeng ulama untuk memuluskan langkahnya dalam meraih jabatan yang diinginkan. Tapi ketika sudah jadi, maka ulama itu bakal dilupakan. Kata Ma'ruf, ini sama seperti daun salam dalam sebuah masakan.

"Makanya, ulama itu kayak daun salam. Kalau ibu-ibu masak pakai daun salam, untuk apa? Penyedap, kan, biar wangi. Tapi kalau masakannya sudah matang, yang dibuang daun salam. Tapi Pak Jokowi tidak. Beliau memang butuh ulama, tapi yang dicari cawapres ulama," ungkapnya.

Ma'ruf sempat menjelaskan banyak program yang telah dijalankan oleh capres petahana. Enggak cuma itu, dia juga menyinggung sudah banyak infrastruktur yang dibangun di masa pemerintahan Jokowi. Dia pun menyebut, infrastruktur memang tak bisa dimakan. Tapi, setidaknya, infrastruktur itu dapat mempermudah laju perekonomian di suatu wilayah. 

"Infrastruktur tidak bisa dimakan tapi gampang untuk cari makan. Kalau enggak ada jalan, bagaimana mengangkut makanan, membawa makanan dari satu daerah ke daerah lain, dan membawa hasil produksi?" 

Di akhir, sebelum mengajak pendukungnya bernyanyi, Ma'ruf sempat mengingatkan agar Pilpres 2019 tak membuat permusuhan di antara masyarakat. Dirinya mengingatkan, kemenangan memang harus diraih tapi tidak kemudian mengorbankan persatuan dan persaudaraan.

"Jangan sampai karena pilihan beda suami istri bercerai. itu kebangetan. saudara bertengkar. Kita tidak ingin. Pak Jokowi dan saya ingin menang tapi keutuhan bangsa harus kita perhatikan, harus kita jaga."

"Pilpres itu memilih pemimpin terbaik. Mana yang punya pengalaman, yang bisa mimpin negara indonesia negara maju," imbuhnya.

Kemudian, dia pun mengajak pemilihnya untuk bernyanyi. Ma'ruf mengubah lirik lagu 'Garuda di Dadaku' dengan 'Jokowi Presidenku'. Ibu-ibu majelis taklim itu semangat bernyanyi mengikuti Ma'ruf Amin.

"Jokowi presidenku, Kiai Ma'ruf wakil presidenku. Kuyakin kali ini pasti menang. Kobarkan semangatmu, tentukan pilihanmu. Kuyakin 01 pasti menang," ucap Ma'ruf.

Setelah itu, Ma'ruf mengajak hadirin untuk bernyanyi lagi. Seluruh Istora bergemuruh saat Ma'ruf bernyanyi diiringi dengan tepuk tangan, hingga salam jempol para hadirin. 

"Kalau ibu-ibu sudah sepakat memenangkan 01, Insya Allah kita menang," tutupnya.

Tag: ketua mui maruf amin dana kampanye pilpres 2019