PDIP Bilang Jokowi Pemimpin yang Optimistis

Maumere, era.id - Dalam gelaran Safari Kebangsaan, rombongan PDI Perjuangan sempat menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Kota Baru, Maumere. 

Saat kampanye terbuka itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, meski sebagian orang menganggap wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) itu merupakan wilayah panas dan kering tapi beda cerita buat Jokowi. Bagi Jokowi, wilayah ini justru menjadi gerbang kemakmuran bagi rakyat NTT.

"Mengapa? Orang hanya melihat dari satu aspek di sini panas. Tapi Pak Jokowi sebagai seorang pemimpin yang selalu optimistis beliau melihat masa depan," kata Hasto disambut meriah massa yang hadir, Selasa (9/4/2019).

"Beliau melihat mata rakyat yang berbinar ketika bertemu dengan Pak Jokowi. Karena apa? Karena Pak Jokowi adalah dari kita, kita adalah Jokowi, Pak Jokowi adalah kita," imbuhnya.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini bilang, Jokowi sebagai pemimpin yang muncul dari bawah selalu melihat wilayah yang dikunjunginya termasuk NTT. Apalagi wilayah ini, punya potensi keindahan alam. Selain itu, kata Hasto, Jokowi meyakini kalau keindahan alam NTT merupakan anugerah yang harus terus dijaga.

Alasan inilah yang kemudian menyebabkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mampu melihat potensi alam yang bisa dikembangkan untuk kemakmuran rakyat setempat. 

Jokowi kata Hasto, juga memahami wilayah NTT yang berbatasan dengan Australia bisa menghasilkan nilai tambah yang bisa dimaksimalkan. Hal ini masih ditambah dengan sumber daya manusia yang memiliki budi pekerti dan kecerdasan.

"Maka Pak Jokowi melihat sebuah potensi kemajuan yang luar biasa syaratnya apa? Maka Pak Jokowi berdialog dengan para pastor, para ulama, beliau melihat potensi kemajuan bagi NTT dengan alam yang begitu indah, begitu indah. Kuncinya dua. Pertama adalah infrastruktur itu sendiri. Maka beliau membangun bendungan-bendungan."

Ini sangat bertolak belakang dengan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sering bicara tolak impor pangan, tapi enggak punya strategi konkret. Hal ini, malah menunjukkan mereka hanya sekadar retorika saja. Ini sangat berbeda dengan Jokowi yang terus membangun infrastruktur termasuk bendungan.

"Maka Pak Jokowi membangun 7 bendungan di NTT ini. Pertama di dalam sejarah RI merdeka. Kita lihat ada waduk nabung getih betul?," tanya Hasto yang disambut teriakan 'Betul' massa yang hadir.

"Juga bendungan Lampo, betul? Ini mampu mengairi berapa? 15 ribu hektar sawah rakyat akan diairi oleh dua waduk ini. Luar biasa, inilah cara Pak Jokowi dalam menjabarkan masa depan yang bermakmuran bagi NTT. Tanpa air tidak ada kemajuan, tanpa pembangkit listrik tidak ada kemajuan." 

Jokowi, kata Hasto juga tampak berpihak dengan para petani. Ini sudah sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Bung Karno jika petani adalah penyanggah Indonesia. 

Mengutip Bung Karno, Hasto bilang, proklamator itu mengingatkan jika Indonesia mau sejahtera maka perhatikan mereka yang miskin, mereka yang tidak punya tumpangan. Maka waduk-waduk dibangun pertama kali dalam sejarah Indonesia merdeka 7 bendungan dibangun hanya dalam waktu 4,5 tahun.

"Ini cara membangun kedaulatan rakyat, ini cara menyejahterakan petani. Dengan meningkatkan kesejahteraan petani. Maka rakyat akan cukup pangan, dengan cukup pangan kemudian dengan tersedianya air yg melimpah, industri peternakan juga akan dikembangkan."

Tag: pilpres 2019