Tragedi Audrey, Sandiaga: Bully Merupakan Tindakan Tidak Sehat
Sandi menilai, kejadian tersebut merupakan dampak sosial yang disebabkan oleh perkembangan sosial media dan masifnya penggunaan gadget.
“Ini adalah bagian daripada efek dampak sosial dari perkembangan dari sosial dengan gadget dengan sosial media ini harus kita pastikan bahwa ke depan bukan hanya mendidik masyarakat yang cerdas toleran tapi juga berakhlakul karimah,” katanya, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Supaya kamu tahu, Audrey adalah seorang gadis berusia 14 tahun yang merupakan siswi salah satu sekolah SMP di Kota Pontianak menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah siswi dari berbagai SMA di Bumi Khatulistiwa itu. Pengeroyokan dan bullying ini didasari karena motif asmara. Kasus Audrey ini viral dengan tagar #JusticeForAudrey.
Akibat kekerasan yang dialaminya, Audrey harus dirawat intensif di Rumah Sakit Promedika. Penganiayaan terhadap Audrey terjadi pada Jumat 29 Maret.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menilai, tindakan bullying merupakan kegiatan yang sangat tidak sehat. Karena itu, dirinya merasa yakin program pendidikan penelusuran bakat yang pihaknya canangkan jika terpilih bisa mengubah prilaku anak muda lebih positif.
“Link and match antara dunia usaha dan sistem pendidikan kita akan lebih baik. Sehingga, masyarakat khususnya anak-anak muda mereka punya kegiatan-kegiatan yang positif. Seperti kewirausahaan ada kegiatan olahraga, itu bisa lebih positif disalurkan. Saling mem-bully dan itu sama sekali tidak sehat,” tuturnya.
Sandi bilang, bersama Prabowo-Sandi pihaknya akan tegas hadirkan sistem pendidikan yang lebih memberikan kepastian. Tujuannya, kata dia, agar Indonesia tegas menolak isu-isu seperti bullying tersebut.