Single Terbaru Heidi Sorot Suara Hati Perempuan

Jakarta, era.id - Ekpektasi dan tuntutan terhadap kaum perempuan bisa dikategorikan sebagai bentuk patriakis yang masih terjadi di tengah masyarakat. Hal itu menjadi gundahan hati bagi beberapa perempuan yang juga memiliki hak untuk memilih dan menentukan pilihan hidup mereka sendiri.

Itu juga yang coba diutarakan oleh Heidi, musisi pendatang baru yang menggunakan nama panggung The Girl With The Hair (TGWTH). Dia mengemas tema tersebut dalam alunan musik folk yang riang dalam As Long As. Single yang dia buat itu menjadi suguhan terbaru setelah Heidi melejit dengan lagu Soon Finland yang telah dirilis beberapa waktu lalu. 

Sesuai dengan penuturannya kepada era.id, beberapa waktu lalu, penyanyi yang sempat mendapat nominasi Anugerah Musik Indonesia tersebut mengatakan, lagu ini terdengar rapuh namun berani. Tema mengenai pilihan hidup seorang perempuan tentu terpancar mengenai lagu ini. 

Bercerita tentang perempuan yang terkadang dituntut untuk berbuat ini dan itu, begitupun dalam kehidupannya sebagai musisi. Di lagu As Long As, Heidi mengungkapkan suasana hatinya dengan ilustrasi sebagai as long as I will be me.

“As long as I wil be me, dalam artian jangan suruh-suruh saya dan jangan ubah-ubah, karena saya mau menjadi diri sendiri,” ucapnya kepada era.id.

Lewat single tersebut, Heidi ingin membuat sebuah lagu yang jujur dari hati dan didedikasikan bagi orang-orang yang tertekan, minoritas, para perempuan yang bernasib sama dengan dirinya.

“Saya dedikasikan lagu ini kepada orang orang yang tertekan, minoritas, perempuan, misfits, musician, dykes, simply atau siapapun yang mempunyai rasa yang sama dengan lagu ini, no matter the age, background, race. This song is to represent all,” ujar Heidi. 

Dari segi warna musik, sebetulnya Heidi ingin mengotakkannya dalam satu genre tertentu. Pasalnya lagu berbentuk eksperimental. Ada alunan pure folk di dalamnya, sedikit lebih ramai dari lagu sebelumnya, dan terdengar sedikit lebih country. Bisa dibilang single-nya kali ini lebih bernuansa Americana.

Pemilihan lirik yang menggunakan bahasa Inggris ini adalah sebuah bentuk kenyamanan Heidi dalam menulis lagu. 

"Sebuah lagu yang ditulis dengan bahasa Inggris, akan lebih bisa mengungkapkan perasaan dengan lebih jujur dan lebih berhati-hati dalam memilih diksi," katanya.

Lagu ini tentunya menjadi persembahan yang akan menyentuh bagi para pendengar lagunya, terutama bagi para perempuan yang mempunyai pengalaman seperti dirinya. Tidak hanya itu, lagu ini juga diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak dapat berbaur dengan lingkungannya.

Single yang cheerful ini sudah bisa dinikmati oleh seluruh pecinta musik Indonesia di semua digital platform, seperti: iTunes, Apple Music, Spotify, Joox, Deezer, melon, Langit Musik dan Smart Music.

Tag: album musik