Jokowi Kumpulkan TKN, Bahas Perombakan Kabinet?
Pertemuan itu, kata Verry, dilaksanakan pada Minggu (28/4) malam di salah satu restoran di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saat itu, Pak Jokowi mengumpulkan para sekjen, beberapa direktur, beberapa juru bicara Tim Kampanye Nasional," kata Verry saat dihubungi wartawan, Senin (29/4/2019).
Menurut Sekjen PKPI ini, pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi dan membicarakan upaya pendinginan suhu politik nasional setelah Pilpres 2019. Apalagi, sebentar lagi umat muslim bakal menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan.
Meski pertemuan itu dihadiri sejumlah petinggi TKN, kata Verry, tak ada pembahasan soal perombakan kabinet. Pernyataan Verry sekaligus membantah keterkaitan pertemuan kemarin dengan isi wawancara eksklusif Tempo dengan Jokowi yang sempat menyebut adanya kemungkinan perombakan kabinet sebelum 20 Oktober 2019.
"Terkait dengan isu perombakan kabinet dan sebagainya, tidak dibahas. Kami tidak membahas soal itu," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, mereka lebih membahas soal kegembiraan, luapan kesenangan mengingat Pemilu 2019 telah berlangsung aman, damai, jujur, dan adil. Selain itu, kata Verry, mereka bakal fokus menunggu hasil rekapitulasi suara nasional Pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Adapun demikian, kami merasa senang, bahagia, karena baik berdasarkan quick count maupun rekapitulasi internal, war room kami di TKN, maupun war room di beberapa partai politik Koalisi Indonesia Kerja, menyatakan paslon 01 memenangi Pemilu Pilpres 2019."
Soal aksi 'Siap Presiden', TKN: tak ada yang salah
Pasca pertemuan itu, sebuah video Jokowi tengah bersalaman dengan tim pemenangannya tersebar. Yang menarik, para tim pemenangan itu menyalami Jokowi sambil mengatakan 'siap presiden" seperti yang dilakukan oleh Prabowo dengan sejumlah Purnawirawan TNI beberapa waktu dan sempat viral.
Kata Verry, aksi ini adalah hal yang biasa sebagai luapan kegembiraan. Lagipula, kata dia, hingga saat ini Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI secara konstitusional sehingga hal itu tak salah sama sekali.
"Tidak ada yang salah di situ, karena kami memandang yang pertama secara konstitusional Pak Jokowi Presiden RI 2014-2019. Insyaallah 22 Mei mendatang beliau akan ditetapkan sebagai presiden terpilih periode 2019-2024. Jadi lebih kepada reaksi spontan, kegembiraan, dari kami Tim Kampanye Nasional," tutupnya.