KPU Terganggu Rencana Demo Kivlan Zein
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengaku terganggu dengan adanya unjuk rasa seperti ini. Apalagi, KPU tengah disibukkan dengan rekapitulasi suara Pemilu 2019 di luar negeri dan persiapan rekapitulasi nasional.
"Sangat mengganggu. Sekarang bayangkan Kita bekerja mendengarkan (rekapitulasi) dengan konsentrasi, terus yang diluar juga ngomong. Apalagi, kemarin ada dua (demo), langsung sahut-sahutan," kata Wahyu di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Wahyu menjelaskan, adanya aksi seperti ini sih enggak mengganggu jalannya proses rekapitulasi, karena massa juga tidak bisa masuk ke dalam gedung. Tapi, keriuhan seperti itu bisa mengganggu PPLN, serta para saksi peserta pemilu dalam menyampaikan hasil rekapitulasi.
Lagi pula, Wahyu mengakui, saat ini KPU sedang tidak punya waktu untuk menerima audiensi dari pendemo. "Bayangkan Kita jam 9 main (melakukan rekapitulasi), selesai jam 12 (siang), lalu istirahat salat, main (melakukan rekapitulasi) lagi jam 1, habis itu kelar magrib, kemudian ada isya, terawih, Kita main (melakukan rekaputilasi) jam 8 hingga jam 12," ungkap Wahyu.
"Kecuali, kalau mau (audiensi bisa) diterima jam 2 pagi," tambah dia.
Sejak hari pemungutan suara, Kantor KPU sering didatangi peserta aksi unjuk rasa yang membawa mobil komando dan berorasi menggunakan pengeras suara.
Sebenarnya, Wahyu membebaskan seluruh pihak untuk mengeluarkan pendapatnya. Tapi, jangan sampai mengganggu KPU yang tengah bekerja juga.
"Anggap saja begini, seperti lu nyetel radio terlalu kencang. Memang sih itu radio lu, tapi kan gue (merasa) berisik," ujar dia.
Supaya kamu tahu, tujuan massa yang dipimpin Kivlan Zen mengadakan unjuk rasa adalah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dengan dugaan kecurangan.
Rencananya, mereka berkumpul di Lapangan Banteng usai salat di Masjid Istiqlal, kemudian bergerak ke Kantor Bawaslu dan KPU. Jelang datangnya massa aksi, di depan gedung KPU RI terbentang kawat berduri dua lapis dan di sebrang KPU. Tak hanya itu ada kendaraan mobil barakuda dan water canon Polri diterjunkan jaga KPU.