Musik itu Haram Enggak Sih?
Tokoh Nahdlatul Ulama Akhmad Sahal berpandangan, orang yang menganggap musik haram itu hanya mempelajari ilmu fikih secara sempit. Maksudnya, ilmu syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang dipelajarinya tidak fleksibel.
Sahal bilang, musik itu netral. Karena tergantung dari manusia yang menggunakannya, untuk tujuan yang baik atau malah membuat dirinya lupa kepada Tuhan?
"Mereka melihat musik sebagai sarana permainan yang sia-sia yang membuat orang lupa kepada Tuhan. Padahal, sarana kan bisa dipakai macam-macam. Misalnya pisau bisa dipakai untuk membunuh, tapi bisa juga dipakai untuk masak," kata Sahal dalam diskusi di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).
Kemudian, Sahal memandang ada orang yang salah paham kepada penggunaan musik hanya sekadar alat penghibur. Padahal, dalam tradisi Islam sekalipun terutama tradisi sufisme, ada penggunaan musik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Kaum mistikus, para wali, dan kaum sufi menghargai musik sebagai estetika dalam beribadah, kehalusan rasa yang identik dengan keindahan. Keindahan identik dengan Tuhan. Dengan kesadaran seperti itu, harusnya justru membuat orang peka terhadap keindahan dan membuat lebih religius," jelas penggagas Konferensi Musik Islam tersebut.
Selain itu, Sahal bilang musik sebagai kesenian secara umum mampu membuat orang mengapresiasi perbedaan. Musik lintas agama yang dibangun dalam bahasa universal akan mampu menerima toleransi dalam keberagaman.
"Jadi, kalau dilihat, musik bisa jadi positif kalau melihat hukum musik harus lebih luas jangan parsial. Jadi aneh aja di hari gini masih mewacanakan pengharaman musik. Kita harus lebih meng-upgrade keagamaannya lah," pungkasnya.