PDIP dan Gerindra Bisa Saja Kerja Sama di Parlemen
"Dengan Gerindra pun kami terbukti bisa kerja sama di parlemen," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Kerja sama ini diyakininya bakal terjadi. Sebab, partai besutan Prabowo Subianto ini meraih dukungan yang cukup banyak dari masyarakat. "Mereka pasti tidak akan keluar dari parlemen. Mereka juga akan menggunakan kepercayaan (pemilih) yang diberikan kepada Gerindra," ungkapnya.
Selain bakal membuka komunikasi dengan Partai Gerindra, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini bilang komunikasi juga telah dilaksanakan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
Namun, Hasto bilang, pihaknya masih menghormati kontrak politik yang ada di Koalisi Adil Makmur yang merupakan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Kontrak politik ini disebut-sebut bakal selesai setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara.
"Komunikasi berjalan lancar, sekarang tinggal menunggu legalitasnya, menunggu ketok palu dari KPU dan setelah itu semua bersama-sama akan berpikir bagaimana kita bergandengan tangan," ujar Hasto.
Supaya kalian tahu, setelah penetapan hasil rekapitulasi oleh KPU yang dilaksanakan lebih cepat yaitu pada Selasa (21/5) dini hari, tercatat PDIP mendapat perolehan 27.053.961 suara atau 19,33 persen dari 34 provinsi dan daerah pemilihan luar negeri.
Posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra yang meraih 17.594.839 suara atau sekitar 12,57 persen. Setelahnya, disusul oleh Partai Golkar yang mendapat 17.229.789 suara atau sekitar 12,31 persen.
Selanjutnya, ada PKB di posisi keempat dengan raihan 13.570.097 suara atau 9,69 persen. Pada posisi lima ada Partai NasDem dengan elektabilitas 12.661.792 suara atau 9,05 persen.
Dari posisi lima besar partai yang memperoleh suara terbanyak di Pileg 2019, ada empat partai dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang merupakan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin yaitu PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai NasDem.