Kronologi Bom Sukoharjo Berdasarkan Penyelidikan Polisi

Jakarta, era.id - Polisi memaparkan kronologi peristiwa bom bunuh diri di depan Pos Pantau Lalu Lintas Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah yang terjadi pada Senin (3/6) malam.

Kepala Biro Penerangan Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, berdasarkan informasi dari saksi mata di lokasi kejadian, mulanya pelaku berjalan ke arah Pos Pantau Lalu Lintas Tugu Kartasura pada pukul 23.35 WIB.

Pelaku yang menggunakan kaos hitam, celana jeans dan menggunakan headset itu kemudian duduk di trotoar di depan pos selama lima hingga 10 menit. 

Sekitar pukul 23.45 WIB, terjadi ledakan yang mengakibatkan pelaku roboh dan luka-luka di depan pos.

Selanjutnya saksi dan delapan anggota Polri yang berada di pos keluar dari pos untuk menghindari kemungkinan ledakan susulan.

Pada pukul 23.30 WIB, tim Inafis Polda Jateng mengecek CCTV milik Dishub Sukoharjo.

"Dari CCTV terlihat pelaku berjalan dari arah Pos Tugu dan pelaku meninggalkan sepeda motor Shogun warna silver nopol AD 4051 WA," katanya.

Selanjutnya, setelah lokasi kejadian dinyatakan aman, tim Polres Sukoharjo mengevakuasi pelaku ke Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Solo untuk diperiksa secara intensif.

Tim Densus 88 bersama Polda Jateng langsung menyelidiki identitas pelaku termasuk menggeledah rumah orang tua pelaku.

Identitas pelaku yakni berinisial RA, pria berusia 22 tahun, dengan pekerjaan swasta, belum menikah, pendidikan terakhir SMA dan beralamat di Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Dari penyelidikan sementara, pelaku menggunakan bom pinggang saat melakukan aksi bom bunuh diri. 

"Yang bersangkutan menggunakan jenis bom pinggang sehingga ketika terjadi ledakan melukai sebagian perut dan tangan yang bersangkutan," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, dilansir Antara, Selasa (4/6/2019).

Sementara itu, dari hasil olah TKP dan sejumlah barang bukti yang disita dari rumah orang tua RA, bom pinggang yang digunakan RA memiliki daya ledak rendah.

"Bom itu jenisnya low explosive, diketahui dari sisa-sisa serbuk yang ada di sekitar perut, celana sebelah kanan. Kemudian dicocokkan dengan yang ditemukan di rumah (pelaku), kesimpulan sementara bom jenis low explosive. Ini adalah suicide bomber," katanya.

Sejumlah barang bukti yang disita Densus 88 Antiteror di kediaman RA diantaranya dua plastik berisi belerang, satu plastik potasium klorat, dua boks berisi campuran belerang, potasium klorat serta arang, dua plastik berisi kabel, satu plastik arang, batu baterai 9 volt, charger baterai 3,7 volt, pipa diameter 2,5 cm, detonator manual, solder, dan sisa paku.

Identitas pelaku yakni berinisial RA, pria berusia 22 tahun, dengan pekerjaan swasta, belum menikah, pendidikan terakhir SMA dan beralamat di Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tag: teror bom di as polri teroris