Rupa-rupa Bawaan Para Pemudik yang Unik

Jakarta, era.id - Sebagian orang kembali memulai perantauannya di Jakarta di kala libur lebaran sudah di penghujung. Terminal bus antarkota antarprovinsi Kampung Rambutan, Jakarta Timur jadi salah satu titik kedatangan mereka.

Kali ini, redaksi bukan tidak sedang membicarakan berapa jumlah penumpang yang sudah kembali ke Jakarta. Namun lebih tertarik pada barang bawaan yang unik khas daerah asal mereka, apa saja? Simak pengamatannya seperti ditulis dari Antara, Jumat (7/6/2019).

1. Beras

Beras sebenarnya bukanlah barang yang sulit didapatkan di Jakarta. Namun bagi Nurhuddin, dia terlihat membawa sekarung beras dari kampung halamannya, Garut, Jawa Barat. Kata Nurhuddin, ibu dan ayahnya adalah petani, sehingga ia diminta membawa sekarung beras sebagai oleh-oleh dan ungkapan cinta kedua orang tuanya. 

2. Alat memancing

Salah satu warga bernama Asep sengaja membawa alat pancing dari Jakarta untuk memancing di kampung halamannya Cianjur, Jawa Barat. Asep punya kerinduan memancing di kampung halaman, maka ia pun membawa serta alat pancingnya. 

"Saya kerja di Jakarta sudah 30 tahun, saya rindu sekali suasana memancing di kampung (Cianjur), alamnya indah dan sejuk, sehingga saya bawa alat pancing ini," ungkap Asep.

3. Kerupuk anclop

Nining, warga Jakarta asal Banjaran, Bandung, Jawa Barat ini membawa beberapa bungkus besar kerupuk yang disebutnya kerupuk anclop asli dari daerahnya. Baginya, kerupuk ini sangat nikmat dan tidak pernah ia temukan di Jakarta. Jadi kala mudik, ia tidak pernah lupa membawa pulang kerupuk tersebut untuk disantap di Jakarta.

4. Pohon jeruk nipis

Seorang warga asal Sumedang, Jawa Barat, bernama Andri bercerita bahwa di kampungnya sang ibu sangat gemar menanam pohon jeruk nipis di halaman rumahnya, sehingga ia juga ingin menanam pohon tersebut di rumahnya di Jakarta.

"Untuk istri supaya enggak usah beli jeruk nipis lagi, terus supaya ingat ibu saja suka nanam jeruk di belakang rumah,” kata Andri. 

5. Bihun mentah

Warga asal Serang, Banten, Titik, membawa satu kardus bihun mentah, menurutnya bihun ini adalah sisa dari acara keluarga di sana, karena banyak, ia berinisiatif untuk membawanya pulang dan diolah di rumahnya.

"Sayang ada sisa banyak sekali dari sana, lagian anak dan suami saya juga suka sekali bihun,” kata Titik.

Tag: yuk balik lagi