Mahkamah Konstitusi Menyatukan 'Marvel' dan 'DC'

Jakarta, era.id - Musik gambang mengalun dari kejauhan. Sayup-sayup terdengar beberapa lagu nasional seperti 'Indonesia Pusaka' dari orkes yang mengiringi ondel-ondel 'kedaulatan rakyat'.

"Ayo, ondel-ondel kedaulatan rakyat. Maju-maju," pekik seorang peserta aksi yang menggunakan rompi kuning di kawasan Jl Medan Merdeka Barat, Selasa (18/6/2019).

Sepasang ondel-ondel lalu asyik berdiri di depan patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Keduanya menggunakan kain berwarna kuning. Di badan mereka, ditempeli tulisan yang salah satunya bertuliskan 'I love Indonesia no excuses for Liar and Electoral Fraud'.

Warna kuning memang seakan jadi identitas bagi massa aksi ini. Hampir semua massa aksi menggunakan rompi ini. Di bagian dada rompi itu, terdapat logo 'Universitas Indonesia'. Salah satu koordinator lapangan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, Buyung Ishak mengklaim sebagian massa aksi memang berasal dari alumni Universitas Indonesia.

Ondel-ondel beraksi di sekitar Gedung MK (Tsa Tsia/era.id)

Meski banyak spanduk dengan tulisan bahasa Inggris, namun mereka menuntut agar Mahkamah Konstitusi bisa berjuang memutus perkara sebaik-baiknya. Tujuannya, agar Indonesia tak dijajah asing dan aseng.

"Kami ingin mengawal keputusan MK, tegas dalam mengambil sikap. Untuk menegakkan supaya negara RI ini tidak pecah. Jadi kami ingin republik Indonesia ini berdaulat, tidak ingin dijajah asing, aseng," kata Buyung saat ditemui pewarta di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Ondel-ondel 'kedaulatan rakyat' bersama orkesnya terus beraksi meski panas terik matahari menyengat di Jalan Medan Merdeka. Sejumlah lagu terus dimainkan oleh orkes gambang itu. 

Selain ondel-ondel, ternyata aksi massa dukung Mahkamah Konstitusi berhasil menyatukan antara superhero Marvel dan DC. Sebab, dari Iron Man hingga Batman ikut beraksi dalam aksi ini.

Padahal, kita tahu, dua perusahaan yang menciptakan superhero ini kerap bersaing. Tapi, saking hebatnya aksi ini, superhero Marvel dan DC bisa bergabung dan mengaku tak mendukung salah satu kubu manapun tapi mendukung MK.

Kata Riko, yang merupakan Koordinator Lapangan dari Komunitas Superhero mengaku mereka datang dengan beragam kostum superhero ini dengan tujuan mengajak rakyat buat tidak lagi terprovokasi dan mendukung MK.

"Sama-sama untuk mendukung MK dan biarlah keputusan seperti apa. Jangan saling terprovokasi, ini kami bagian dari netralitas," tutupnya.

Cuma di Indonesia, akhirnya Marvel dan DC bisa rukun (Tsa Tsia/era.id)

 

Tag: perlawanan terakhir prabowo