Soal Menteri dari NU, Ma'ruf: Jokowi Akan Minta Pertimbangan Saya
Mantan Rais Aam PBNU ini juga angkat bicara soal adanya permintaan jatah menteri dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut Ma'ruf, nama-nama ini sudah tapi dia meminta ormas keagamaan itu menyampaikannya kepada Jokowi.
"Ya nanti. Saya bilang, sampaikan langsung kepada Pak Jokowi," kata Ma'ruf saat ditemui wartawan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Ma'ruf mengatakan dalam memutuskan siapa kader NU yang mendapat jatah menteri, Jokowi bakal meminta pertimbangannya. "Nanti kan Pak Jokowi minta pertimbangan saya."
Sebelumnya, PBNU secara terang-terangan mengusulkan tambahan jatah menteri untuk kader NU di kabinet berikutnya. Apalagi menurut ormas Islam terbesar ini, kemenangan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf merupakan buah dari kerja keras mereka.
"Tidak ada dukungan politik yang gratis," tegas Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Agoes Ali Masyhuri atau yang dipanggil Gus Ali, beberapa waktu yang lalu.
Tak hanya itu, Gus Ali yakin PBNU bakal mendapat posisi menteri yang strategis. Meski begitu, saat acara halal bihalal Keluarga Besar Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) di Masjid Al Akbar Surabaya, Gus Ali tak mau menyebut siapa-siapa saja kader NU yang bakal diajukan sebagai menteri.
Pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU Kiai Haji Miftachul Akhyar yang turut hadir saat itu. Menurut dia, usulan itu adalah suatu hal yang wajar dan tidak dilarang.
"Tinggal gimana nanti cara dan suatu bentuk komitmen-komitmen yang akan, ya lihat nanti. Tentu kan banyak yang berkeinginan," ujar Kiai Miftah.