Kisah Anies yang Berhasil Bawa Balap Mobil Formula E ke Jakarta
Kepastian ini didapat setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bernegosiasi dengan Founder dan CEO Formula E Alexandro Agag, dan Co-Founder Formula E Alberto Longo di Amerika Serikat. Anies mengklaim, dengan Jakarta jadi tuan rumah Formula E, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian ibu kota.
"Menurut preliminary study, satu agenda balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian ibu kota hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp1,2 triliun. Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan usaha dan lapangan kerja bagi warga Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Insyaallah," kata Anies di akun Facebooknya, Minggu (14/7/2019).
Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E sudah menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi. Nantinya aksi kebut-kebutan ini bakal diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.
Anies menceritakan, proses pertemuannya dengan petinggi Formula E memakan waktu tiga bulan untuk persiapannya. Pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E. Sebelum pertemuan ini, tim dari Formula E sudah untuk uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu. Karena
"Pembicaraan jarak jauh lewat telepon dan diskusi antar tim sudah berlangsung lama, tapi kami baru sekarang bisa bertatap muka langsung. Kita langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, dengan bahan lengkap sudah disiapkan, namun berlangsung santai, hangat dan bersahabat," tulis Anies.
Dari pertemuan ini akhirnya berujung kesepakatan, Jakarta layak dipilih menjadi tuan rumah Formula E. Ini artinya, tambah Anies, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta, ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung.
"Jakarta akan berada di radar perhatian dunia. Tak terkira banyaknya juga adalah penonton dari dalam negeri. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan. Insyaallah!" kata Anies.
"Alhamdulillah, alhamdulillah dan alhamdulillah, atas izin Allah SWT, sebuah perjuangan panjang dari seluruh jajaran DKI dan tim telah membuahkan hasil. Bersyukur rasanya bahwa ada banyak kota besar dunia berusaha, tapi Jakarta lah yang dipilih mendapatkan kesempatan," ujarnya.
"Pada dunia kita kirimkan pesan: Jakarta bukan cuma pemain domestik, Jakarta siap menyongsong, siap sejajar dan makin bersinar di antara megapolitan dunia, dan insyaallah akan makin kokoh hadir di orbit global. Mari Jakarta, kita segera bersiap jadi tuan rumah laga kelas dunia!" tambah Anies.
Pertemuan Anies dengan bos balap mobil Formula E ini dilakukan di AS dalam rangkaian lawatannya di benua Amerika. Sebelum di AS, dia menghadiri acara World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) di Medellin, Kolombia. Dia berangkat dari Jakarta pada 9 Juli.
Harusnya, Anies pulang dari Kolombia pada 16 Juli. Namun, dia mengubah jadwal perjalanan dan melanjutkannya ke AS. Dia baru pulang ke Jakarta pada 18 Juli dari sana.
Sesungguhya, di AS ini, jadwal Anies adalah menghadiri acara United States-Indonesia Society (USINDO) di Washington DC pada tanggal 13-17 Juli 2019. Namun, dia menyempatkan bertemu dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo/
Lawatan ini dikomentari Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI William Yani. Dia menyarankan Anies agar tak terlalu sering berkunjung ke luar negeri.
"Secara etika ya jangan sering-sering (ke luar negeri). Enggak salah sih kalau ke sana, tetapi tidak memguntungkan bagi warga DKI. Jakarta itu bergerak seakan dengan autopilot, enggak ada dia, pun ya berjalan begini-begini aja," kata William saat dihubungi, Jumat (12/7/2019).
William bilang, Anies seakan lupa kalau sedang bekerja sendirian untuk mengurus Jakarta. Apalagi, kursi wakil gubernur telah kosong sejak ditinggal Sandiaga Uno pada Agustus 2018. Proses pergantian ini pun belum mencapai titik temu.