Tak ada Riak Perpecahan Dibalik Pembubaran TKN

Jakarta, era.id - Sejumlah pertemuan yang digelar oleh partai politik koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, disebut-sebut menujukkan mulai adanya riak kecil di dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menegaskan KIK hingga saat ini masih solid meski TKN bakal dibubarkan. Dia membantah adanya perpecahan di internal koalisi pendukung petahana ini.

"KIK saya kira sangat solid, tidak ada perpecahan. Kita sudah dengar maksud dan tujuan dari masing-masing pertemuan baik Pak Surya Paloh dengan Pak Anies Baswedan maupun Bu Megawati dan Pak Prabowo," kata Karding saat dihubungi era.id, Jumat (26/7/2019).

Menurut Ketua DPP PKB ini, pertemuan yang terjadi dalam minggu ini merupakan hal biasa dan tidak mengindikasikan adanya perpecahan di dalam koalisi ini. Pertemuan tersebut, kata Karding, sebenarnya lebih bertujuan untuk mencairkan situasi politik saat ini yang cenderung panas di tengah masyarakat.

"Jadi terlalu dini untuk berspekulasi bahwa KIK akan pecah. Saya kira tidak begitu," ungkap dia.

Sekjen Perindo Ahmad Rofiq juga mengatakan pertemuan yang digelar dalam minggu ini, sebenarnya adalah bagian dalam menguatkan koalisi ke depan. Salah satu yang disinggungnya adalah soal pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, PKB, PPP, dan Partai Golkar beberapa waktu lalu. 

Menurut dia, pertemuan ini sebenarnya bertujuan untuk berbagi tugas dan memastikan agenda KIK ke depan dapat terlaksana dengan baik. "Tidak ada perbedaan yang ada hanyalah menguatkan konsolidasi agar semakin kuat dan makin terorganisir dengan baik. Sehingga perjalanan pemerintah ke depan makin kuat," ungkap Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf ini.

Sebelumnya, sejumlah pertemuan juga dilaksanakan oleh koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf. Sebut saja pertemuan yang melibatkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar --Cak Imin--, Plt Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Manoarfa, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Hanya saja, dalam pertemuan itu tak ada perwakilan dari PDI Perjuangan.

Selain itu, disaat Megawati dan Prabowo bertemu ternyata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan menyebut siap mendukung karir politik Anies secara lahir batin.

Melihat hal tersebut, Peneliti LIPI Aisah Putri Budiarti mengatakan pertemuan-pertemuan yang berlangsung itu, riak kecil dalam koalisi gendut Jokowi-Ma'ruf ini sudah mulai tampak. "Saya pikir riak itu sudah muncul sejak sebelum ini," ungkapnya.

Riak kecil itu, kata Puput, sudah mulai tampak sejak masing-masing partai menyebut soal jatah kabinet mereka di pemerintahan Jokowi periode mendatang. Tak hanya itu, mereka juga secara halus menolak masuknya tiga partai yang sebelumnya mendukung Prabowo-Sandiaga ke dalam koalisi. 

"Misalnya, NasDem pada akhir Juni lalu. Kemudian ketika Gerindra mulai tampak merapat, maka secara terbuka dan secara solid para partai pendukung Jokowi membuat pernyataan menolak masuknya partai baru," jelas dia.

"Jadi, riak-riak kecil itu sudah ada sejak lama dan semakin besar saat ini," tutupnya.

 

Tag: jokowi-maruf amin