Rumah DP Nol Rupiah Sasar Kampung Rambutan
Kawasan kedua program DP nol rupiah ini, berdekatan dengan Terminal Kampung Rambutan. Setidaknya 30 persen dari total luas lahan di sana yang mencapai 14 hektare akan digunakan untuk merealisasikan program tersebut.
"Luas tanahnya (Kampung Rambutan) lebih dari 10 hektare, ada 14 hektare dan itu bisa jadi rumah dengan DP nol rupiah yang cukup signifikan," kata Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/208).
"Saya ingin, paling tidak 25-30 persen untuk rumah DP nol rupiah," lanjutnya
Rencananya, kata Sandi, pembangunan rumah DP nol rupiah kedua akan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) menuju Terminal Kampung Rambutan. Hal itu sesuai dengan rencana Pemprov DKI terkait moda transportasi di Ibu Kota yang saling terhubung satu sama lain, transit oriented development (TOD).
"Dishub (Dinas Perhubungan) menjadikan integrasi dari Terminal Kampung Rambutan dan LRT Kampung Rambutan," katanya.
Untuk memuluskan rencananya, Sandi akan meminta Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansah bersinergi dengan BUMN, BUMD dan pihak swasta. Pemprov DKI bersama instansi terkait, lanjut Sandi, merencanakan proses groundbreaking pembangunan akan berlangsung maksimal dua bulan ke depan.
Sandi menilai, program rumah DP nol rupiah dengan skema TOD akan berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Sebab itu, dia yakin rumah DP nol rupiah di Kampung Rambutan akan menyerap ribuan lapangan pekerjaan.
"Saya perkirakan 12.000 lapangan pekerjaan bisa tercipta di Kampung Rambutan saja," ungkap Sandi.
Sehari sebelumnya, Kamis (18/1), Gubernur DKI Jakarta meresmikan pembangunan rumah DP nol rupiah di Jalan Haji Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Pendaftaran pemesanan rumah DP nol rupiah di Pondok Kelapa rencananya akan dibuka Pemprov DKI pada April 2018 mendatang.