Habis Getah-Getih Terbitlah Gabion

Jakarta, era.id - Sejak dibongkarnya instalasi bambu bernama Getih-Getah di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Pemprov DKI merasa perlu ada pemasangan pengganti yang bisa mengisi area hijau itu. 

Penggantinya adalah Gabion, batu bronjong dari unsur batuan dan tanaman. Ada tiga pilar gabion yang ditumpuk dengan tinggi yang berbeda-beda. Masing-masing setinggi 2 meter, 1,8 meter, dan 1,5 meter. 

Ketiga bebatuan itu dibungkus oleh pagar besi. Bagian atasnya dibubuhi bunga berwarna merah dan putih, sebagai nuansa kemerdekaan RI. Pada bagian bawah tiga pilar tersebut disertakan beberapa bebatuan berukuran lebih besar yang direbahkan di tanah.

Bukan instalasi namanya jika konstruksi ini tak merujuk pada kesadaran makna tertentu. Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsitawati bilang, tiga pilar bebatuan ini menggambarkan elemen tanah, air, dan udara. 

"Maknanya adalah penyelarasan lingkungan," tutur Suzi kepada wartawan, Rabu (21/8/2019).

Di sekeliling instalasi Gabion, terdapat berbagai jenis tanaman seperti bougenville, sansivieira (lidah mertua), tapak dara, palem kol, lolipop, dan jenis lainnya. Menurutnya tanaman itu adalah jenis anti polutan, mengingat kondisi polusi di Jakarta sedang buruk.

"Kita mau menggambarkan informasi bahwa kita tanam tanaman antipolutan. Narasinya (untuk dipasang di sekitar lokasi) sedang kita buat," ungkap dia. 

Kata Suzi, instalasi baru ini menggelontorkan dana Rp150 juta. Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 

"Kurang lebih Rp150 juta. Bukan CSR, tapi dari APBD yang dimiliki Dinas Kehutanan," kata dia. 

Dari anggaran ratusan juta ini, Suzi yakin instalasi Gabion akan lebih tahan lama dari Getah-Getih yang hanya bertahan 11 bulan. "Ya kuat lah, kan dari batu gitu. Setahun bisa, dua tahun ya bisa," kata Suzi.

Namun Suzi menyebut pihaknya bisa saja mengganti Gabion dengan instalasi lain dalam waktu yang tidak ditentukan. Pasalnya, pemasangan instalasi hanya bersifat dekoratif dan sewaktu-waktu bisa diganti sesuai pertimbangannya.

"Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau enggak. Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, (diganti) supaya warga enggak bosen kan," imbuhnya.

Tag: pemprov dki jakarta