Kenapa Jokowi Pilih Kaltim Sebagai Ibu Kota?

Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan lokasi ibu kota baru terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya, pemilihan Kaltim sebagai ibu kota baru pengganti Jakarta berdasarkan kajian mendalam.

"Ibu kota baru yang ideal adalah di sebagaian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara di Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, dalam siaran live streaming YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/8/2019).

Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur di antaranya soal minimnya risiko kebencanaan seperti banjir, gempa bumi, gunung berapi, hingga tanah longsor.

Kemudian alasan lain karena lokasinya yang strategis yakni di tengah-tengah peta Indonesia. Selain itu, lanjut Jokowi, infrastruktur di Kalimantan Timur juga cukup lengkap sebagai ibu kota negara. 

Jokowi menyebutkan, saat ini pemerintah juga telah memiliki sejumlah lahan yang nantinya akan dibangun pusat pemerintahan. "Lahan yang dikuasai pemerintah 180 ribu hektare," kata dia.

Infografis (Ilham/era.id)

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi juga sempat menjelaskan kenapa rencana pemindahan ibu kota baru urgent sekarang. Menurut dia, beban Jakarta saat ini sudah sangat berat sebagai pusat pemerintahan, bisnis, perdagangan, dan jasa.

Bonus demografis penduduk di Pulau Jawa juga sudah mencapai angka 54 persen dari total penduduk Indonesia. 

"Kita tidak bisa terus menerus mebiarkan beban Jakarta dalam kemacetan, polusi udara, dan air yang harus ditangani. Ini bukan kesalahan Pemprov DKI, tapi karena beban yang diemban Pulau Jawa," jelas Jokowi.

Dalam hal pendanaan, dia menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota ini akan menghabiskan biaya Rp466 triliun. Dari biaya tersebut, 19 persennya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), itu pun berasal dari skema kerja sama pengelolaan aset di ibu kota baru dan Jakarta. Sisanya dari investasi swasta dan BUMN.

Tag: ibu kota pindah