Cari Otak Kerusuhan Papua, Polisi Tangkap 30 Orang
Hal ini diungkapkan Wakapolda Papua, Brigadir Jenderal Yakobus Marjuki saat menemui ratusan massa yang terdiri dari berbagai latar belakang etnis di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Jumat siang (30/8/2019).
Massa ini menyebut diri sebagai Paguyuban Nusantara. Sebagian besar dari mereka menjadi korban anarkisme aksi massa yang meluluhlantakkan Kota Jayapura.
Rumah, tempat usaha serta kendaraan mereka dibakar. Bahkan, sebagian dari isi toko milik warga dijarah massa. Rekasi keras dari paguyuban ini berpotensi menimbulkan konflik horizontal di Papua.
Wakapolda Yakobus meminta kepada Paguyuban Nusantara untuk menahan diri dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan dialog, disamping proses penegakan hukum yang sedang dilakukan kepolisian hingga kini.
“Mari kita duduk bersama, kemudian didata berapa kerugiannya. Setelah itu, kita usulkan ke pemerintah untuk mengganti kerugian ini,” tutur Brigjen Yakobus ditengah kerumunan massa korban anarkisme.
Yakobus mengajak seluruh elemen serta para tokoh masyarakat untuk mencari solusi atas peristiwa tersebut. “Pasti semua ingin situasi ini cepat selesai dan dalam penyelesaiannya harus berlaku adil,” lanjutnya.
Sementara itu, warga meminta kepada Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan bagi mereka. Massa ini berharap agar pemerintah dapat menyelesaikan persoalan ini dengan adil dan bijaksana, sehingga konflik yang sama tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Alberth Rodja belum dapat memberikan keterangan resminya terkait kondisi Kamtibmas di Papua secara umum, dan Kota Jayapura secara khusus.
“Kita lihat dulu, nanti malam kita berikan keterangan kepada rekan-rekan pers ya,” kata Rodja saat dihubungi wartawan Antara dari Kota Jayapura.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyebutkan pihaknya akan menerjunkan 200 prajurit TNI untuk membantu pengamanan otoritas kepolisian.
“Prajurit kami ini dari Satuan Yonif 501 Kostrad. Mereka akan membantu tugas kepolisian dalam mengamankan objek vital di Kota Jayapura. Sifatnya hanya untuk memback-up rekan kepolisian,” kata Letkol Eko saat ditemui era.id di Jayapura, pagi tadi.
Hingga saat ini, situasi Kamtibmas di Kota Jayapura masih belum dapat dipastikan. Aktivitas perekonomian, perkantoran dan pendidikan lumpuh total. Suasana sepanjang jalan protokol kota terlihat lengang. (Paul Tambunan)